Kupas Fakta Colosseum Romawi nan Ikonik yang Dibangun dengan Urine

By Sysilia Tanhati, Selasa, 27 September 2022 | 13:00 WIB
Urine sangat bermanfaat karena kandungan amonianya. Maka, kaisar pun menetapkan pajak urine untuk membiayai pembangunan. Salah satunya Colosseum yang dibangun dengan pajak urine. (Carole Raddato)

Nationalgeographic.co.id - Tidak diragukan lagi, Colosseum Romawi merupakan salah satu tengara paling ikonik dari dunia kuno. Amfiteater ini dibangun untuk menghibur masyarakat dengan pertarungan gladiator yang sadis dan berdarah. Hingga kini, turis dari berbagai belahan dunia terus mengunjungi bangunan bersejarah ini. Namun tahukah Anda jika tengara ikonik ini menyimpan sebuah rahasia aneh dan menarik? Konon, Colosseum dibangun dengan menggunakan urine. Ini mungkin terdengar aneh dan agak menggelikan bagi orang di zaman modern.

Mengapa kaisar menarik pajak urine?

Faktanya, sebagai salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah, Romawi cukup kreatif dalam menarik pajak. Kaisar menarik pajak untuk hampir semua hal, tidak terkecuali urine. Penarikan pajak urine ini dilakukan selama masa kepemimpinan Kaisar Vespasianus.

Untuk memahami mengapa Vespasianus menarik pajak urine, kita harus kembali ke masa pemerintahan sebelumnya. Pendahulu Vespasianus tidak lain adalah Nero. Ia terkenal sebagai kaisar gila yang bertanggung jawab atas kebakaran besar Roma. Kesukaan Nero akan kemewahan hampir membuat kekaisaran bangkrut.

Meski dikenal gila dan kreatif, Nero dikenal cukup adil dengan orang miskin. Ingin terus mendanai gaya hidupnya yang mewah, Nero mulai memungut pajak untuk semuanya. Akan tetapi targetnya adalah orang kaya. Kemungkinan besar inilah yang membuat Nero tidak populer.

Nero memaksa orang kaya dan pemilik tanah untuk memberikan tanahnya pada kekaisaran. Di antara banyak pajak, ia pun mengenakan pajak atas urine. Namun, tindakannya ini diprotes massa. “Tidak ingin membuat rakyat murka, ia pun mencabut keputusannya itu,” tutur María Isabel Carrasco Cara Chards di laman Cultura Colectiva.

Namun mengapa urine pun dikenakan pajak? Apakah bangsa Romawi sangat membutuhkan uang? Bagi orang Romawi kuno, urine memiliki banyak manfaat berkat kandungan amonianya. Urine digunakan untuk mencuci pakaian, melembutkan kulit, membersihkan rumah, dan bahkan memutihkan gigi.

Hanya orang kaya yang memiliki toilet pribadi. Maka mereka yang tidak memiliki toilet harus menggunakan toilet umum. Pemilik toilet umum akan mengumpulkan urine dari wadah khusus dan menjualnya ke penyamak, tukang cuci, dan pedagang kain.

Pajak urine di masa pemerintahan Kaisar Vespasianus

Setelah kematian Nero dan konflik yang bergejolak, Vespasianus diangkat menjadi kaisar. Dia adalah seorang militer yang sangat pragmatis. Selain itu, Vespasianus juga piawai dalam mengatur keuangan.

Nero meninggalkan kekaisaran dalam situasi ekonomi yang buruk, dan Vespasianus tahu bagaimana memperbaikinya dan mengembalikan Romawi ke kejayaannya. Jawabannya adalah pajak, salah satunya adalah pajak urine.

Di Romawi, tukang cuci sering dicemooh karena semangatnya dalam mengumpulkan urine. Karena sangat bermanfaat, maka tidak heran jika kaisar mengenakan pajak urine. ( Museo Archeologico Nazionale di Napoli)

Vespasianus memperkenalkan kembali pajak urine pada tahun 70 Masehi. Terlepas dari ketidakpuasan publik, kas kekaisaran pun terisi kembali berkat urine.

Uang yang diperoleh kekaisaran dari urine begitu besar. Namun itu membuat putranya, Titus, merasa jijik. Ia dikatakan menghina sang ayah dan berpendapat bahwa uang kekaisaran berasal dari urine. Untuk memberi pelajaran kepada putranya, Vespasianus melemparkan seikat koin kepada Titus dan bertanya apakah baunya menyengat. Ketika putranya mengatakan tidak, dia mengucapkan salah satu ungkapan legendarisnya: “pecunia non olet”. Ungkapannya itu berarti uang tidak bau.

Apakah Colosseum dibiayai dengan urine?

Jadi, apakah Colosseum yang megah dibayar dengan pajak urine? Seperti disebutkan, Vespasianus memperkenalkan pajak urine pada tahun 70 Masehi. Pembangunan Amfiteater Flavian atau Colosseum dimulai dua tahun sejak pajak urine mengisi kas kekaisaran.

 Baca Juga: Mengenal Pajak Urine Zaman Romawi Kuno, Bagaimana Ketentuannya?

 Baca Juga: Vespasianus, Kaisar Romawi nan Jenaka yang Menarik Pajak Urine

 Baca Juga: Kaisar Romawi Nero: Apakah Dia Layak Mendapat Reputasi Pria Nakal?

Colosseum adalah salah satu proyek Vespasianus yang paling terkenal. Setelah bencana yang ditinggalkan oleh Nero, tujuan Vespasianus adalah membawa Romawi ke kejayaannya. Berhasil membuktikan bahwa metode ketatnya untuk memulihkan keuangan itu efektif, ia memutuskan untuk membangun amfiteater besar di ibu kota. Untuk menegaskan, Vespasianus bahkan membangun amfiteater itu di atas Istana Emas atau Domus Aurea milik Nero.

Tampak dalam Colosseum di Roma, Italia. (Pixabay)

Vespasianus memulai pembangunan Colosseum Romawi pada tahun 72 Masehi. Dibutuhkan waktu selama delapan tahun untuk menyelesaikannya. Pada tahun 80 M, Colosseum pun dibuka untuk umum.

Vespasianus tidak menyaksikan proyek berharganya selesai, tetapi Titus menikmati penghargaan berkat kemegahan tengara yang terkenal itu.

Namun apakah Colosseum benar-benar dibangun dengan pajak urine? Hampir tidak mungkin untuk menemukan sumber dana mana saja untuk pembangunan Colosseum. Namun pajak urine menjadi salah satu sumber keuangan yang paling menguntungkan selama pemerintahan Vespasianus. Jadi dapat disimpulkan bahwa setidaknya pajak urine turut andil dalam pembangunan Colosseum yang tersohor itu.