Penemunya Dipenggal Kaisar, Teknik Kaca Fleksibel Romawi Ini Hilang

By Sysilia Tanhati, Rabu, 28 September 2022 | 11:30 WIB
Kaca fleksibel disebut sebagai penemuan Romawi kuno yang hilang. Pasalnya, penciptanya mati dipenggal oleh Kaisar Tiberius. (Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id - Banyak penemuan penting yang diciptakan oleh bangsa Romawi. Misalnya saluran air dan sanitasi, bangunan lengkung, serta jalan-jalan yang bertahan hingga hari ini. Di antara penemuan-penemuan yang masih bisa kita nikmati sekarang, ada juga yang hilang tak berbekas. Kaca fleksibel adalah penemuan bangsa Romawi kuno yang hilang karena pembuatnya dipenggal oleh Kaisar Tiberius Caesar. Apa sebabnya?

Kaca di zaman Romawi

Teknik kaca buatan ditemukan oleh orang Fenisia. Selama ribuan tahun, pembuat kaca mengasah keterampilannya. Mereka meningkatkan teknik yang digunakan untuk memproduksi zat ini, serta kaca itu sendiri. Di Kekaisaran Romawi, kaca menjadi barang yang umum diproduksi.

Benarkah teknik kaca fleksibel Romawi hilang karena Kaisar Tiberius?

Menurut penulis Romawi Petronius dan Plinius yang Tua, seorang pembuat kaca diberikan audiensi dengan Kaisar Tiberius. Pembuat kaca menyajikan penemuan luar biasa yang disebut phiale (wadah minum yang dangkal). Konon, mangkuk minum itu terbuat dari bahan yang luar biasa. Pasalnya, Kaisar Romawi Tiberius Caesar gagal memecahkan mangkuk itu saat ia mencobanya.

“Alih-alih pecah, mangkuk itu penyok seperti bejana perunggu,” tutur Ellen Lloyd di laman Ancient Pages. Pembuat kaca mengeluarkan palu dan menghilangkan penyoknya.

Ketika Kaisar Tiberius bertanya apakah ada orang lain yang tahu cara membuat kaca jenis itu. Dengan bangga, sang penemu mengatakan bahwa hanya dia yang mengetahui tekniknya.

Sayangnya, Kaisar sama sekali tidak terkesan. Kaisar Tiberius takut bahwa bahan yang luar biasa seperti itu dapat merusak nilai emas dan perak.

Maka, sepeninggal sang penemu, teknik kaca fleksibel Romawi pun ikut menghilang.

Alih-alih terkesan dengan kaca fleksibel, Tiberius memenggal penemunya. Konon, ia takut jika temuan tersebut akan mengurangi nilai emas dan perak. (Wikipedia)

Dalam Naturalis Historia-nya, Plinius yang Tua menceritakan kisahnya. Plinius tidak percaya bahwa ada orang yang menemukan kaca fleksibel (vitrum flexile). Menurutnya, itu hanya sebuah isapan jempol belaka yang dengan cepat tersebar tanpa diketahui kebenarannya.

Kaisar iri akan keahlian seorang arsitek

Versi lain dari cerita ini dikisahkan oleh Dio Cassius (150–235), seorang negarawan Romawi dan sejarawan asal Yunani. Dalam bukunya Historia Romana, Dio mengungkapkan bahwa 'seorang arsitek yang namanya tidak ada yang tahu' membangkitkan kecemburuan Kaisar Tiberius, yang mengasingkannya. Rupanya, Kaisar Tiberius iri dengan keterampilan arsitek.

“Kira-kira saat ini salah satu serambi terbesar di Roma mulai miring ke satu sisi. Serambil itu didirikan dengan cara yang luar biasa oleh seorang arsitek yang namanya tidak diketahui siapa pun. Karena Tiberius iri dengan pencapaiannya yang luar biasa, ia tidak mengizinkan namanya dimasukkan dalam catatan.”

 Baca Juga: Tujuh Penemuan Romawi Kuno: Inovasi yang Berguna hingga Sekarang

 Baca Juga: Hantu-hantu Abad Pertengahan yang Melegenda, Datang dari Romawi

 Baca Juga: Sepatu Anak Zaman Romawi Kuno Menunjukkan Status Sosial Keluarganya

Menurut Dio, sang kaisar kagum sekaligus iri. Maka, ia memberi hadiah uang kemudian mengusirnya dari kota. Orang buangan itu kemudian datang ke kaisar untuk meminta pengampunan. Saat itu, ia dengan sengaja menjatuhkan gelas kristal. Meski penyok, gelas itu tidak pecah, tulis Dio. Ia pun melakukannya sekali lagi, dengan harapan mendapatkan pengampunan. Namun yang terjadi malah sebaliknya, kaisar memberi hukuman mati.

Apakah cerita itu hanya mitos atau ada kebenaran di baliknya, tidak ada yang tahu. Hingga kini, tidak ada contoh dari vitrum flexile Romawi yang diketahui ada.

Mungkinkah orang Romawi menciptakan kaca fleksibel?

Apakah mungkin seorang penemu Romawi dapat menciptakan suatu bentuk kaca yang tahan pecah? Di zaman modern, ilmuwan berhasil menciptakan kaca fleksibel yang diaplikasikan pada ponsel.

Ada beberapa spekulasi tentang bagaimana kaca ini dibuat di zaman Romawi. Salah satunya, misalnya, adalah bahwa pembuat kaca Romawi entah bagaimana memiliki akses ke asam borat atau boraks.

Dengan menambahkan sedikit persen borat oksida ke dalam campuran kaca, hasil akhirnya akan menjadi sesuatu yang relatif tidak mudah pecah. Boraks diimpor dari Timur ke Eropa secara teratur selama Abad Pertengahan dan digunakan oleh pandai emas.

Asam borat juga dapat ditemukan di lubang uap Tuscan Maremma di utara Roma, meskipun hal ini diduga baru direalisasikan pada abad ke-19. Namun demikian, ada kemungkinan bahwa pembuat kaca mungkin menemukan sumber ini secara kebetulan.

Hingga kini, belum bisa dipastikan bahwa kaca fleksibel sudah diciptakan sejak zaman Romawi. Bagaimanapun, teknik kaca fleksibel akan tetap menjadi “penemuan Romawi kuno yang hilang”.