Baca Juga: Misteri Tradisi Penggalian Makam-makam di Abad Pertengahan Eropa
Ginekolog Jen Gunter dari San Fransisco menjelaskan mengapa janin dilahirkan meski sang ibu sudah meninggal 10 hari sebelumnya. Teorinya adalah bahwa entah bagaimana rahimnya pecah, mendorong janin keluar.
Sekarang, sangat sulit untuk membuktikan apakah janin sudah mati setelah dilahirkan atau masih hidup. Seperti yang dikatakan para ahli, jika janin cukup berkembang (mendekati periode 9 bulan) ia memiliki kesempatan untuk bertahan hidup di dalam untuk waktu yang singkat bahkan jika ibu telah meninggal.
Meneliti tulang sang ibu
Aspek menarik lainnya adalah retakan pada tengkorak ibu hamil yang mewakili kemungkinan penyebab kematian. Berdasarkan usia wanita itu, sulit untuk menyebutkan apa yang bisa menjadi penyebab kematian. Namun dari perspektif medis yang lebih logis, para ahli memperkirakan penyebab kematiannya adalah trepanasi.
Trepanasi adalah pengobatan dari awal Abad Pertengahan yang digunakan untuk menyembuhkan sakit kepala dan masalah lain di sekitar tengkorak. Caranya adalah dengan membuat lubang ke dalam tengkorak seseorang untuk mengurangi tekanan otak. Kemungkinan sang ibu mengalami eklamsia sehingga dokter di masa itu menganjurkan pengobatan dengan trepanasi.
Meski dalam dunia kedokteran kasus ini mungkin terjadi, temuan para arkeolog ini cukup unik.