Sudah Meninggal, Wanita di Abad Pertengahan Ini Melahirkan dalam Kubur

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 1 Oktober 2022 | 13:00 WIB
Tubuh wanita hamil diprogram secara biologis untuk menyelamatkan nyawa janin. Bahkan jika sang ibu telah meninggal, tubuh akan mendorong bayi keluar 48 hingga 72 jam setelah kematian ibu hamil. ( Pasini et al)

 Baca Juga: Misteri Tradisi Penggalian Makam-makam di Abad Pertengahan Eropa

Ginekolog Jen Gunter dari San Fransisco menjelaskan mengapa janin dilahirkan meski sang ibu sudah meninggal 10 hari sebelumnya. Teorinya adalah bahwa entah bagaimana rahimnya pecah, mendorong janin keluar.

Sekarang, sangat sulit untuk membuktikan apakah janin sudah mati setelah dilahirkan atau masih hidup. Seperti yang dikatakan para ahli, jika janin cukup berkembang (mendekati periode 9 bulan) ia memiliki kesempatan untuk bertahan hidup di dalam untuk waktu yang singkat bahkan jika ibu telah meninggal.

Meneliti tulang sang ibu

Aspek menarik lainnya adalah retakan pada tengkorak ibu hamil yang mewakili kemungkinan penyebab kematian. Berdasarkan usia wanita itu, sulit untuk menyebutkan apa yang bisa menjadi penyebab kematian. Namun dari perspektif medis yang lebih logis, para ahli memperkirakan penyebab kematiannya adalah trepanasi.

Sang ibu diperkirakan meninggal akibat trepanasi sebab ada lubang di tengkorak kepalanya. Trepanasi adalah pengobatan dari awal abad pertengahan yang digunakan untuk menyembuhkan sakit kepala dan masalah lain di sekitar tengkorak. Caranya adalah dengan membuat lubang di kepala. (Hieronimus Bosch)

Trepanasi adalah pengobatan dari awal Abad Pertengahan yang digunakan untuk menyembuhkan sakit kepala dan masalah lain di sekitar tengkorak. Caranya adalah dengan membuat lubang ke dalam tengkorak seseorang untuk mengurangi tekanan otak. Kemungkinan sang ibu mengalami eklamsia sehingga dokter di masa itu menganjurkan pengobatan dengan trepanasi.

Meski dalam dunia kedokteran kasus ini mungkin terjadi, temuan para arkeolog ini cukup unik.