Pertimbangan kedua adalah infrastruktur jaringannya terkait kualitas server yang dimiliki.
Baca juga: Benarkah Perilaku Hewan Bisa Menjadi Tanda Akan Terjadi Gempa Bumi?
Pertimbangan ketiga yang tidak kalah penting adalah pola pikir pemerintah daerah untuk terus mengembangkan program terkait pelayanan. Hal ini berkaitan dengan semangat pemimpin di kabupate/kota tersebut.
Sejalan dengan menteri, Editor in Chief Majalah Infokomputer, Mahandis Yoanata, juga berharap bahwa program ini dapat mendorong kabupaten/kota lain agar bisa berkembang bersama teknologi, meningkatkan pelayanan daerah dan meningkatkan daya saing yang lebih baik lagi.
Setelah penandatanganan, 50 pemerintah kota/kabupaten yang terlibat akan mendapatkan pendampingan dalam menyusun master plan. Pendampingan dilakukan oleh akademisi dan praktisi smart city dari berbagai institusi pendidikan atau pemerintah.
Berikut ini adalah 50 kota/kabupaten yang akan mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City.
- Kabupaten Sukoharjo
- Kabupaten Boyolali
- Kabupaten Banyumas
- Kota Denpasar
- Kota Cimahi
- Kota Medan
- Kota Surakarta
- Kabupaten Bantul
- Kabupaten Magelang
- Kota Surabaya
- Kabupaten Batang
- Kota Binjai
- Kabupaten Bogor
- Kabupaten Kulon Progo
- Kabupaten Sumenep
- Kota Yogyakarta
- Kota Depok
- Kabupaten Langkat
- Kota Pontianak
- Kota Pekanbaru
- Kota Probolinggo
- Kota Banjarmasin
- Kota Palembang
- Kabupaten Kudus
- Kabupaten Luwu Timur
- Kabupaten Muara Enim
- Kabupaten Pati
- Kabupaten Jepara
- Kota Padang
- Kota Banjarbaru
- Kabupaten Lamongan
- Kabupaten Jember
- Kabupaten Blitar
- Kabupaten Bandung
- Kabupaten Sumbawa
- Kabupaten Tuban
- Kabupaten Deli Serdang
- Kabupaten Kendal
- Kabupaten Indramayu
- Kabupaten Kutai Timur
- Kabupaten Blora
- Kabupaten Pemalang
- Kabupaten Solok
- Kabupaten Grobogan
- Kota Manado
- Kabupaten Musi Banyuasin
- Kabupaten Morowali
- Kabupaten Pasuruan
- Kota Mataram
- Kota Sibolga