Di Zaman Kuno, Hanya Kaum Elit Punya Budak Khusus Menuangkan Air Mandi

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 4 Oktober 2022 | 10:00 WIB
Pemandian umum di Yunani kuno dengan pria berdiri di bawah dua semburan air berbentuk seperti kepala macan kumbang. (Amusing planet)

Baca Juga: Ketika Orang-Orang Belanda Minum Air Bekas Mandi Warga Batavia

Baca Juga: Mandi Sebagai Budaya yang Istimewa bagi Masyarakat Romawi Kuno

Baca Juga: Mengapa Orang India Rela Mandi di Sungai Paling Tercemar di Dunia Ini?

Baca Juga: Benarkah Mandi dengan Air Hangat Lebih Baik untuk Kesehatan Jantung?

    

Dia juga memandu pemasangan pancuran di barak tentara Prancis pada tahun 1870-an. Sementara itu, pembangunan water heater membuat masyarakat tidak perlu lagi mandi air dingin. Pipa dalam ruangan telah meningkat pada saat itu memungkinkan pancuran berdiri bebas untuk dihubungkan ke sumber air yang mengalir. Bahkan rumah kelas menengah pun mulai memiliki air panas yang mengalir.

Pada 1868, seorang pelukis Inggris bernama Benjamin Waddy Maughan menemukan pemanas air yang untuk pertama kalinya tidak menggunakan bahan bakar padat. Sebaliknya, air dipanaskan menggunakan gas panas yang dihasilkan oleh kompor. Sayangnya, Maughan lupa menambahkan ventilasi sehingga kompor terkadang meledak. Meskipun penemuan Maughan gagal, nama yang dia ciptakan macet. Itu Maughan yang menciptakan istilah "geyser" yang masih digunakan di Inggris dan di banyak negara Asia.

Desain Maughan diperbaiki oleh seorang insinyur mesin Norwegia bernama Edwin Ruud, dan pada tahun 1889, pemanas air bertenaga gas otomatis pertama yang aman ditemukan dan era baru mandi air hangat dimulai.