Sohor dalam Matematika, Phytagoras Menyimpan Filosofi Konyol

By Galih Pranata, Minggu, 9 Oktober 2022 | 09:00 WIB
Phytagoras (Difa Restiasari)

Nationalgeographic.co.id—Ketika mendengar namanya, mungkin kerumitan yang akan terlintas di benak kebanyakan orang saat nama "Pythagoras" digaungkan. Seorang filsuf yang sohor dalam disiplin ilmu Matematika karena teoremanya.

Phytragoras hidup sekitar tahun 570 sampai dengan sekitar tahun 495 SM. "Ia merupakan salah satu filsuf Yunani kuno yang teorema Pythagorasnya telah menyiksa anak-anak sekolah selama beberapa generasi," tulis Khalid Elhassan.

Ia menulis kepada History Collection dalam sebuah artikel berjudul "The Philosopher who Trolled Himself to Death and Other Philosophical Oddities from History" terbitan 27 September 2022.

Menariknya, di balik teorema-teorema pelik Phytagoras dalam dunia sains dan matematika, ia menyimpan sejumlah filosofi yang unik, bahkan konyol. Sebut saja kepercayaannya tentang sebuah kacang dan kentut.

"Phytagoras memiliki beberapa kepercayaan yang lucu, seperti kebencian terhadap kacang, karena dia berpikir bahwa kacang itu berisi jiwa orang mati," tambahnya.

Konyolnya lagi, ia juga memiliki keyakinan bahwa orang bisa saja kehilangan sebagian jiwanya setiap kali mereka kentut. Keengganan Pythagoras terhadap kacang dan kentut selalu mendapat banyak perhatian, bahkan dari para penulis kuno.

Keduanya berkaitan menurut Phytagoras. Dia percaya bahwa seseorang tidak boleh makan kacang fava karena dapat memberi gumpalan gas dalam perut, memaksa orang itu untuk kentut yang dapat menghilangkan sebagian "napas kehidupannya".

Masalahnya, Pythagoras tidak menganggap semua kepercayaan itu lucu. Seperti yang terlihat lebih jauh di bawah daftar ini, Pythagoras sangat serius dengan keyakinannya yang aneh. Singkatnya, ia sangat serius dalam hal itu.

 Baca Juga: Hypatia, Filsuf Perempuan yang Mati Tragis Karena Dibakar Hingga Mati

 Baca Juga: Belajar di Akademia, Pusat Pendidikan Yunani Kuno oleh Plato

 Baca Juga: Mengapa Pemikiran Filsuf Konfusius Masih Relevan Hingga Saat Ini?

Saat dia melarikan diri dari pengejar yang hendak membunuhnya, jalur pelariannya berakhir di sebuah ladang kacang.