Butik Berkelanjutan ala Kiehl's: Contoh Bisnis Ramah Lingkungan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 13 Oktober 2022 | 07:11 WIB
Interior butik Kiehl's di Central Park Mall, Jakarta. Baik dari segi konstruksi interior dan sistem bisnisnya, mereka menjalankan keberlanjutan yang bisa menjadi contoh bagi bisnis lainnya di Indonesia. (Kiehl's)

Nationalgeographic.co.id - Jika Anda hendak membuka usaha, pastikan bisnisnya selaras dengan ramah lingkungan. Tren usaha berkelanjutan sedang berkembang di Indonesia demi mengurangi emisi karbon dan limbah, demi masa depan yang lebih baik.

Sebagai salah satu contohnya inspirasinya, tengoklah pada transformasi butik berkelanjutan Kiehl's di Central Park Mall, Jakarta. Dalam transformasinya, mereka menggunakan proses konstruksi hingga pengelolaan daur ulang. Konsep ini sebenarnya merupakan ide dari grup bisnis yang menaungi mereka, L’Oréal Grup.

"Selama bertahun-tahun, kami telah melakukan transformasi mendalam untuk lebih berkelanjutan dalam seluruh proses bisnis kami. Salah satunya dalam aspek ritel, kami menggabungkan keunggulan operasional ritel kami dengan tanggung jawab terhadap lingkungan," terang Caroline Foo, General Manager, L’Oréal Luxe Indonesia.

Saat disambangi, hampir semua material di dalam butik mereka menggunakan bahan yang disertifikasi ramah lingkungan, digunakan atau didaur ulang sebagai wujud keberlanjutan. Contohnya, pada bagian dinding bata butik terbuat dari bekas bongkahan bangunan tua, sedangkan lantainya dikonstruksi dari kayu bekas yang diolah kembali dengan lapisan water-based wood coating.

“Sebagai seorang ritel desainer, untuk mewujudkan ritel yang lebih sustainable, kami melakukan penyesuaian material yang digunakan di butik. Prosesnya dimulai dari perancangan dan manajemen proyek untuk memastikan bahwa semua tahap konstruksi sampai tahap operasional di dalam butik dilakukan dengan prinsip-prinsip yang berkelanjutan," ujar Arif Suwita, Head of Retail Design and Visual Merchandising.

"Hal tersebut melibatkan semua pihak, termasuk retailer, desainer, tim Kiehl’s, dan vendor untuk menganalisa praktik kami, untuk bekerja dengan lebih kreatif dan lebih cermat agar lebih berkelanjutan."

Baca Juga: Merusak Lingkungan, Mungkinkah Penambangan Emas Lebih Berkelanjutan?

Baca Juga: Kelestarian Lingkungan Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Baca Juga: Sains Terbaru: Tinjauan Agar Industri Pasokan Pangan Berkelanjutan

Baca Juga: Ilmuwan Mencapai Fusi Nuklir Berkelanjutan, Tapi Tidak Bisa Mengulangi

Selain hanya pada konstruksi, properti di dalam butik turut bagian dalam berkelanjutan. Butik mereka menggunakan lampu LED otomatis dan dilengkapi alat yang mengontrol jumlah energi yang dihasilkan. Cara ini tetap menjaga kualitas dan level pencahayaan di setiap bagian, termasuk temperatur warna cahaya yang bisa disesuaikan mata pelanggan.

Demi mewujudkan bisnis yang berkelanjutan, butik kosmetik ini juga memiliki ruang bagi pelanggannya untuk bisa turut serta. Para pelanggan yang berlangganan, didorong untuk membawa produk kecantikan mereka yang sudah habis atau tidak terpakai kembali ke butik untuk didaur ulang. Dengan mendaur ulang, mereka juga mendapat poin reward.