Baca Juga: Ternyata Inilah Cara Cerdas Bayi Baru Lahir Untuk Mengenali Ibu Mereka
Baca Juga: Mengapa Kotoran Bayi Banyak Mengandung Mikroplastik daripada Kita?
Mereka tahu bahwa ketika seekor pups dipisahkan dari induknya dan teman-temannya, ia mengeluarkan vokalisasi ultrasonik yang terdiri dari berbagai elemen suara. Ketika induk mendengar suara-suara ini, dia merespons dengan datang untuk mengambil pups. Jenis perilaku pada tikus ini mirip dengan bayi dan ibu manusia.
Tim peneliti Tohoku University melakukan serangkaian analisis komputasi vokalisasi ultrasonik, membandingkan pups betina yang dikawinkan dengan jantan muda dan betina yang dikawinkan dengan jantan yang lebih tua.
Mereka memisahkan pups dari induknya dan teman-temannya, satu per satu, dan merekam vokalisasi ultrasonik yang terjadi. Kemudian peneliti menganalisis sonogram vokalisasi ultrasonik menggunakan alat pembelajaran mesin.
Analisis mereka menunjukkan bahwa pada pups dengan ayah usia lanjut, suku kata berkurang dalam jumlah dan durasi. Komposisi suku kata juga diubah, dengan repertoar suku kata yang lebih terbatas pada pups dengan ayah usia lanjut.
Selain itu, mereka mengukur berat badan, membandingkan bobotnya, tim menemukan bahwa anak-anak tikus dengan ayah usia lanjut memiliki kenaikan berat badan yang secara konsisten lebih rendah daripada anak-anak tikus dengan ayah muda.
Dalam masyarakat modern di mana manusia menikah dan melahirkan pada usia yang lebih tua, usia ayah yang lanjut dapat mewakili faktor risiko gangguan perkembangan saraf.
Temuan ini menegaskan kembali bukti klinis bahwa usia ayah yang lanjut merupakan faktor risiko untuk perkembangan atipikal yang diamati pada anak-anak dengan gangguan perkembangan saraf. Ini juga menunjukkan bahwa efek usia ayah yang lanjut dapat dideteksi pada awal masa bayi.