Dalam satu naungan Pencak Organisasi oleh Sarekat Islam, lahir petarung-petarung bermental baja dalam melawan penjajahan di tanah Lumajang dan beberapa wilayah lainnya di Jawa Timur.
Kebersamaannya dengan anak-anak perguruan silatnya juga menjadi momentum bagi Imam Soedja’i untuk menyerukan semangat perlawanan terhadap determinasi kolonial yang mengekang, khususnya di daerah Lumajang dan sekitarnya.
Berdasar pada semangat persatuan, beberapa kali pertempuran lokal dengan tentara kolonial terjadi. Mentalitas dan motivasi untuk keluar dari penjajahanlah yang semakin menguatkan fondasi pejuang-pejuang silat untuk melawan Belanda.
Berkat andil besarnya melahirkan pemuda-pemuda silat bermental baja, organisasi ini semakin digemari oleh masyarakat dan berkembang pesat, bahkan hingga hari ini.