Nationalgeographic.co.id - Kekaisaran Romawi dikenal sebagai pusat kemewahan di zaman kuno. Ini adalah tempat di mana orang-orang mengadakan perjamuan mewah. Berpesta pora dengan makanan dan minuman berlimpah, ada beragam jenis perjamuan di zaman Romawi. Mulai dari pesta keagamaan hingga jamuan sosial, orang Romawi selalu memiliki alasan untuk berpesta.
Berbagai jenis perjamuan di zaman Romawi kuno
Menurut Katherine Raff di laman The Met Museum, ada beberapa jenis perjamuan berbeda yang diadakan oleh orang Romawi. Ada pesta seperti epulum, pesta keagamaan untuk para dewa. Makanan akan ditempatkan di kuil sebagai persembahan. Pesta ini dilakukan di sekitar hari libur atau untuk acara-acara seperti pentahbisan kuil.
Kemudian ada perjamuan pribadi, seperti cena. Itu adalah jamuan sosial berupa pesta makan malam. Jika Anda mencari kesenangan, maka datanglah ke comissatio. Pesta minum larut malam yang bisa berlangsung hingga berjam-jam. Alih-alih makanan, anggur lebih banyak disajikan di acara ini.
Perjamuan, apapun jenisnya, merupakan hal penting dalam kebudayaan Romawi kuno.
Tidak semua orang berpesta dan menghadiri perjamuan
Perlu dicatat bahwa pesta sebagian besar disediakan untuk kalangan dari kelas atas. Menurut profesor Universitas Cornell Barry Strauss, “Perjamuan itu adalah kesempatan untuk menjaga teman-teman tetap dekat.”
Selain itu, perjamuan menjadi kesempatan bagi kaisar Romawi untuk menampilkan kekuatan dan kekayaan politik serta memantau saingan politik. Jadi ini adalah cara untuk membuat musuh tetap dekat.
Sementara para undangan khawatir dengan maksud di balik perjamuan, warga Romawi lainnya lebih peduli pada kelaparan. Meski kemewahan melekat pada citra Romawi, tidak dapat disangkal jika gagal panen dan kelaparan melanda Romawi. Antara 500 Sebelum Masehi hingga 296 Sebelum Masehi, tercatat ada 16 bencana kelaparan yang cukup parah.
Kebanyakan orang Romawi biasa hidup dengan pola makan sayur-sayuran, buah-buahan, bubur, keju, kurma, dan madu. Bagi sebagian besar, ikan dan daging adalah kemewahan yang tidak mampu dibeli. Namun, ada kalanya bahkan makanan pokok itu langka.
Tiga adalah angka yang baik
Menyelenggarakan perjamuan Romawi dengan cara yang benar dimulai dengan dasar-dasarnya dan itulah pengaturan triclinium. Secara harfiah diartikan sebagai “ruang tiga sofa”. Ruang makan Romawi cukup besar untuk menampung sofa-sofa. Memiliki tiga dinding dengan meja makan di tengahnya. Semakin kaya seseorang, semakin mewah sofanya.