Fotografi sebagai Perlawanan terhadap Kekerasan dalam Rumah Tangga

By Tri Wahyu Prasetyo, Rabu, 19 Oktober 2022 | 07:04 WIB
Self-portrait, Ohio, 1976 (Donna Ferrato)

“Inilah yang tergambarkan, bagaimana seorang pria benar-benar dapat melecehkan seorang wanita, tidak secara fisik, tetapi secara psikologis dan emosional,” terang Ferrato, “ibuku telah memberikan segalanya, tetapi dia tidak menghargainya.”

 

Millie Bianco, New Orleans, 1999

Millie Bianco, New Orleans, 1999 (Donna Ferrato)

Foto di atas, diambil saat Donna Ferrato sedang menghadiri konferensi kekerasan dalam rumah tangga. Ia melihat seorang wanita bernama Millie Bianco dengan membawa foto putrinya, Lisa Bianco.

Lisa adalah seorang wanita yang dipukuli dengan sangat kejam. Ia mengeluarkan perintah perlindungan dan mengajukan tuntutan terhadap suaminya. Tuntutan tersebut berhasil membawa suaminya masuk ke penjara, akibat tindakan buruk yang dilakukannya kepada Lisa. 

“Tetapi dia selalu berkata: ‘ketika aku keluar, aku akan membunuh jalang sialan itu. Dia menempatkan aku di sini; aku akan membunuhnya',” ujar Ferrato.

Suatu waktu, penjara memberikannya cuti sehari, dengan mobil untuk pergi menengok ibunya. Namun sebaliknya, ia malah pergi ke rumah Lisa. Lisa memiliki sebuah alarm yang akan memberitahu ketika suaminya mendekat, sebab pada pergelangan kaki pria itu terdapat suatu penanda.

Saat Lisa sedang mandi, alarm tersebut berbunyi. Ia pun segera berlari ke jalan dengan kondisi telanjang. Namun nahas, suaminya yang bengis itu telah menunggunya dengan senapan berjenis Sawed-off shotgun. Pria itu pun menghajar Lisa hingga meninggal.

“Dia mendapat hukuman mati dan dieksekusi, tetapi bagi ibunya, itu bukanlah apa-apa. Ini seperti, sistem yang membiarkan dia membunuhnya.”