Nationalgeographic.co.id - Orang Romawi kuno terkenal dengan cara kreatifnya bersenang-senang. Ini bisa dilihat dari bagaimana mereka bercanda dan saling mengolok satu sama lain. Candaan nyeleneh ala jenderal dan kaisar Romawi itu mulai dari menakut-nakuti orang dengan singa hingga menempelkan ikan asin di kail. Lelucon ini tak lekang oleh waktu, sama seperti Kota Abadi itu sendiri.
Elagabalus dan lelucon hewan liarnya
Sering dianggap sebagai salah satu kaisar Romawi yang paling tidak bermoral, Elagabalus makan menggunakan piring perak dan meletakkan kain emas di sofanya. Karena kecintaannya pada kemewahan, ia dicap sebagai penemu “bantal hura-hura”.
Seperti yang ditulis dalam Historia Augusta, "Memang, baginya hidup tidak lain adalah pencarian kesenangan."
Historia Augusta juga menceritakan hubungan Elagabus dan hewan liarnya. Sang kaisar memiliki singa peliharaan dan macan tutul. Hewan itu telah tidak berbahaya dan dilatih oleh para penjinak.
Untuk membuat tamunya ketakutan dan terkejut selama jamuan makan malam, kaisar tiba-tiba memerintahkan kucing-kucing besarnya untuk bangun di sofa. Tentu saja ini menyebabkan kepanikan yang lucu (bagi kaisar) karena tidak ada yang tahu bahwa binatang itu tidak berbahaya berkat latihan khusus.
Elagabalus bahkan mengirim singa dan macan tutul ke kamar tamunya setelah mabuk akibat terlalu banyak anggur. “Teman-temannya ketakutan; beberapa bahkan mati karena ketakutan,” tulis Carly Silver di laman Thoughtco.

Selain singa, Elagabalus juga mencintai makhluk liar lainnya. Ia mengendarai kereta yang dikendarai oleh gajah, anjing, rusa jantan, singa, harimau, dan unta di sekitar Roma. Suatu kali, sang kaisar mengumpulkan ular dan tiba-tiba melepaskannya sebelum fajar di kota dekat Circus. Lelucon anehnya itu menyebabkan hiruk-pikuk. "Banyak orang terluka oleh taring mereka, serta panik secara umum" menurut Historia Augusta.
Kaisar Claudius yang diejek dengan kejam
Meski menjadi salah satu kaisar hebat di masanya, Claudius sering dianggap sebagai orang bodoh. Ini adalah gambar yang disebarkan dari sumber-sumber kuno dan tampaknya kerabat Julio-Claudian-nya sendiri menyiksanya selama hidupnya.
Dalam Life of Claudius, Suetonius mengenang bagaimana Kaisar Tiberius (pamannya) dan Caligula (keponakannya) membuat hidup Claudius seperti neraka. Jika Claudius datang terlambat untuk makan malam, semua orang menyuruhnya berjalan di sekitar ruang perjamuan alih-alih langsung duduk.
Jika tertidur setelah makan malam, ia dilempari dengan batu zaitun dan kurma. Tidak jarang Claudius pun diserang oleh para pelawak dengan cambuk atau tongkat.
Lelucon berbau amis ala Cleopatra dan Antony
Marc Antony termasuk salah satu orang Romawi yang sering dijadikan sasaran candaan. Salah satu contoh ketika dia sedang berkencan dengan Cleopatra VII dari Mesir.
Perikanan tidak termasuk dalam pendidikan untuk pemuda elite Romawi. Jadi Antony tidak menangkap apa pun saat memancing. Dia merasa malu dan kesal karena Cleopatra ada di sana saat kejadian, seperti yang dicatat dalam Life of Antony karya Plutarch.
Baca Juga: Elagabalus, Kaisar Romawi yang Paling Iseng dan Penuh Lelucon
Baca Juga: Parfum Cleopatra Telah Diciptakan Kembali oleh Ilmuwan, Baunya Pedas!
Baca Juga: Kaisar Romawi Commodus: Penguasa Korup yang Suka Membunuh Orang Cacat
Untuk membuat sang kekasih kagum, ia memerintahkan beberapa nelayannya untuk menyelam dan diam-diam mengikatkan ikan ke kailnya. Tentu saja, Antony kemudian dapat menarik beberapa ekor ikan.
Cleopatra tidak tertipu dan memutuskan untuk menjebak kekasihnya. Plutarch mengatakan bahwa, ia berpura-pura mengagumi keterampilan Antony. Kemudian, Cleopatra mengundang teman-temannya untuk menonton Antony memancing keesokan harinya.
Saat semua orang naik ke sekelompok perahu, Cleopatra memerintahkan nelayannya untuk menempatkan sepotong ikan asin ke kail Antony.
Ketika merasa berhasil menangkap ikan, Antony menjadi sangat bersemangat. Namun semua orang mulai tertawa ketika mengetahui yang ditangkap adalah seekor ikan asin.
Cleopatra dilaporkan menyindir, “Imperator, serahkan pancingmu kepada nelayan Pharos dan Canopus. Jenis olahragamu adalah berburu kota, kerajaan, dan benua.”
Commodus dan orang botak
Historia Augusta juga mencela selera humor Commodus yang menyeramkan. Konon, saat bercanda, Commodus juga merusak atau menyakiti orang lain. Misalnya insiden yang melibatkan seekor burung yang mematuk seorang pria sampai mati. Kisah ini mungkin fiksi tapi ingin menggambarkan reputasi brutal sang kaisar.
Suatu kali, Commodus melihat seseorang yang duduk di dekatnya mengalami kebotakan. Beberapa dari sedikit rambutnya yang tersisa berwarna putih. Jadi Commodus memutuskan untuk menaruh jalak di kepala orang itu. "Membayangkan bahwa ia sedang mengejar cacing, burung itu mematuk kulit kepala lelaki malang ini hingga hancur berkeping-keping karena terus-menerus dipatuk."
Seperti yang dicatat Mary Beard dalam Laughter in Ancient Rome, bercanda tentang kebotakan adalah humor umum di kekaisaran. Akan tetapi versi Commodus mungkin yang paling sadis.
Anthemius dan musuh besarnya, Zeno
Orang Romawi Barat bukan satu-satunya yang gemar bercanda. Seorang ahli matematika dan arsitek Bizantium abad kelima dan keenam juga terkenal dengan kejahilannya. Ia adalah Anthemius yang membantu pembangunan Hagia Sophia untuk Kaisar Justinian I.
Seorang pengacara terkemuka bernama Zeno tinggal di dekat Anthemius di Bizantium. Pada satu titik, keduanya mulai berdebat. Perdebatan itu mungkin disebabkan karena Zeno membangun balkon yang menghalangi pandangan Anthemius. Atau karena kemenangan di pengadilan. Namun apapun alasannya, Anthemius membalas dendam.
Entah bagaimana, Anthemius mendapatkan akses ke ruang bawah tanah Zeno. Ia memasang alat bertekanan uap yang menyebabkan rumah tetangganya bergoyang-goyang seperti diguncang gempa.
Zeno melarikan diri; ketika dia kembali, Anthemius juga menggunakan cermin berlubang untuk menyimulasikan guntur dan badai petir. “Tujuannya untuk membuat musuhnya semakin ketakutan,” tambah Silver.
Seperti orang di zaman sekarang, orang Romawi pun kerap melontarkan lelucon, kadang nyeleneh dan menyebalkan.