Nationalgeographic.co.id - Anda mungkin pernah membayangkan bagaimana rasanya menjadi kalangan elite paruh akhir abad ke-19, atau awal abad ke-20. Pada masa itu, pengembangan teknologi sedang pesat-pesatnya dibanding masa sebelumnya, terutama soal transportasi.
Tahun 1883, kereta Orient Express muncul di Eropa. Kereta api ini menghubungkan negara-negara Eropa dari Inggris dan Prancis hingga Kesultanan Ottoman. Proyek ini dipimpin oleh insinyur Belgia Georges Nagelmackers yang juga pendiri perusahaan Compagnie Internationale des Wagons-Lits.
Di dalam Orient Express ada banyak fasilitas mewah. Kabin menginapnya dibuat dengan bergaya glamor yang membuat harga per kamarnya juga mahal. Makanan yang disajikan pun tidak main-main seperti riam, sup pasta Italia, ayam chasseur, beef tenderloin, anggur Bordeaux dan Burgundy, sampanye Prancis, salad, dan berbagai kue kering.
Dia punya cita-cita untuk membuat Eropa bersatu. Sayangnya, keinginannya sirna karena Eropa pernah bergejolak oleh Perang Dunia I tahun 1914. Konflik politik dan militerisme negara-negara di Eropa, membuat Orient Express berhenti dan kembali 1918.
Perlahan-lahan, ada beberapa jenis kereta yang membelah Eropa dengan membawa nama Orient Express. Beberapa di antaranya ada Simplon Orient Express yang beroperasi sejak 1919. Kereta ini adalah yang melatari kisah fiksi karya Agatha Christie "Murder on the Orient Express".
Baca Juga: Orient Express, Kereta Api Legendaris Membelah Eropa Paris-Istanbul
Baca Juga: Trayek Semarang-Vorstenlanden Awal Sejarah Kereta Api Hindia Belanda
Baca Juga: Jalur Kereta Trans-Iran, Menghidupkan Kembali Pariwisata Usai Isolasi
Baca Juga: Jeritan Bocah Juned, Dua Belas Jam Tergencet Kereta Api Bintaro
Akan tetapi, perang demi perang terjadi lagi yaitu Perang Dunia II. Perubahan dan revolusi di negara-negara Eropa membuat beberapa Orient Express tersendat. Beberapa dari jenis rute kereta api Orient Express pun yang umurnya masih muda dalam pengoperasiannya, harus berhenti.
Hampir semua layanan Orient Express berakhir lewat kereta api keberangkatan Paris menuju Istanbul tanggal 20 Mei 1977. Kereta api mewah itu adalah milik Direct Orient Express.
Namun, baru-baru ini kehidupan glamor lewat kereta api Orient Express itu akan hadir kembali di tahun 2025. Melansir Travel + Leisure, kereta api Orient Express yang akan beroperasi adalah milik grup perhotelan Accor dengan gaya mewah nan legendaris dari masa lalu.
Kereta api itu rencananya akan memiliki 17 gerbong dengan gaya jenis asli Nostalgie-Istanbil-Orient Express yang ditemukan di Polandia tahun 2015. Desainnya dibuat oleh Maxime d'Angeac, desainer asal prancis yang akan memperbarui 17 gerbong asli dan juga melibatkan beberapa ahli.
“Dengan menyelinap ke sepatu penciptanya, dari René Prou hingga Suzanne Lalique, saya mencoba menafsirkan kembali sejarah kereta legendaris ini, tidak hanya dengan nostalgia tetapi dengan keinginan untuk memperpanjang sejarahnya, untuk membawa kita ke tempat lain. Seolah-olah itu semua mimpi," kata d'Angeac.
Desain dalam kereta ini memadukan gaya desain asinkron pada masing-masing gerbong. Gerbong dalam kereta api Orient Express ini akan terdiri dari gerbong bar dan gerbong makan yang memiliki dekorasi seni klasik yang terinspirasi dari aslinya. Pada gerbong penumpang, akan terdapat deokrasi geometris, dan pola komet abstrak lewat karpet dinding.
Sebagai bentuk perancangan ulang Orient Express, kereta api ini akan membuat dua perhentian pratinjau sebagai pameran. Kegiatannya berlangsung di Paris dari 17-21 Oktober 2022, dan juga di Amerika Serikat tanggal 30 November-4 Desember 2022. Setelah rangkaian pembaruan dan pameran, kereta api tersebut dijadwalkan berangkat pada awal 2025.
Usaha mengembalikan kereta api Orient Express ini sebelumnya sudah menjadi perbincangan. Sampai saat ini masih ada kereta api Venice-Simplon-Orient Express yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19.
Kini sudah ada rute kereta Orient Express dari Amsterdam ke Venesia dan sebaliknya dengan harga Rp74 juta rupiah. Sedangkan rute Istanbul menuju Paris seharga Rp316 juta setiap penumpang dalam perjalanan lima hari pada 1 September 2023 mendatang.