Bukti Kuat Bahwa Kekurangan Vitamin D Dikaitkan Dengan Kematian Dini

By Ricky Jenihansen, Kamis, 3 November 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi vitamin D. (E Times)

Nationalgeographic.co.id—Penelitian baru dari University of South Australia menemukan bahwa kekurangan vitamin D terkait dengan kematian dini. Penelitian tersebut memberikan bukti kuat yang mendorong seruan bagi orang untuk mengikuti pedoman tingkat vitamin D yang sehat.

Ini adalah vitamin yang kita dapatkan dari matahari, namun meskipun ketersediaannya cukup, satu dari tiga orang dewasa di Australia -tempat penelitian dilakukan, masih menderita kekurangan vitamin D ringan, sedang atau berat.

Laporan penelitian mereka telah diterbitkan di Annals of Internal Medicine dengan judul "Vitamin D Deficiency Increases Mortality Risk in the UK Biobank A Nonlinear Mendelian Randomization Study" belum lama ini.

Dijelaskan, vitamin D adalah nutrisi penting yang membantu menjaga kesehatan dan menjaga tulang dan otot kita kuat dan sehat. Penelitian ini menemukan bahwa semakin parah kekurangan vitamin D, semakin besar risiko kematian.

Penulis pertama dan kandidat PhD University of South Australia, Josh Sutherland, mengatakan sementara vitamin D telah dikaitkan dengan kematian, telah menantang untuk menetapkan efek kausal.

"Sementara kekurangan vitamin D yang parah lebih jarang terjadi di Australia daripada di tempat lain di dunia, itu masih dapat mempengaruhi mereka yang memiliki kerentanan kesehatan, orang tua, dan mereka yang tidak memperoleh cukup vitamin D dari paparan sinar matahari yang sehat dan sumber makanan," kata Sutherland.

Prevalensi defisiensi vitamin D yang parah berkisar antara 5 persen hingga 50 persen (Shutterstock)

"Studi kami memberikan bukti kuat untuk hubungan antara tingkat rendah vitamin D dan kematian, dan ini adalah studi pertama dari jenisnya yang juga memasukkan kematian terkait penyakit pernapasan sebagai hasilnya."

Ia mengatakaan, mereka menggunakan metode genetik baru untuk mengeksplorasi dan menegaskan hubungan non-linier yang telah mereka lihat dalam pengaturan observasional.

"Dan melalui ini kami dapat memberikan bukti kuat untuk hubungan antara status vitamin D rendah dan kematian dini," kata Sutherland.

"Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan kematian, tetapi karena uji klinis sering gagal merekrut orang dengan kadar vitamin D rendah -atau telah dilarang memasukkan peserta yang kekurangan vitamin- menjadi tantangan untuk membangun hubungan sebab akibat."

Studi pengacakan Mendel mengevaluasi 307.601 catatan dari UK Biobank. Kadar vitamin D yang rendah tercatat kurang dari