Pentingnya Screening Gangguan Kecemasan, Dimulai Sejak Anak-anak

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 5 November 2022 | 16:39 WIB
Pandemi mengakibatkan anak-anak dan remaja rentan mengalami gangguan kecemasan. (Wcwcwc.org)

Nationalgeographic.co.id – Pandemi COVID-19 membuat sebagian besar manusia berada di depan layar berlebihan. Baik, komputer maupun smartphone. Tak terkecuali anak-anak. Kini para profesional tengah menyoroti gangguan kecemasan atau anxiety disoder pada anak dan merekomendasi agar dilakukan  sejak dini.

Rekomendasi tersebut disarankan terkait meningkatnya keparahan kecemasan anak dan remaja di AS. Seperti dilansir Psychology Today, para peneliti menyebutkan sekitar 8 persen anak-anak dan remaja mengalami gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan yang tidak diobati akan menjadi lebih buruk. Bahkan gangguan kecemasan di masa muda dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih besar untuk mengembangkan gangguan kecemasan atau depresi di masa dewasa.

Anak-anak harus diperiksa terlepas dari apakah mereka memiliki gangguan kecemasan yang didiagnosis, menurut rekomendasi baru yang dikeluarkan oleh satuan tugas nasional yang mengawasi kesehatan mental. Berikut adalah lima hal yang harus diketahui orang tua tentang rekomendasi baru.

1. Ambil rekomendasi gangguan kecemasan dengan serius

Kesehatan mental remaja telah memburuk dengan cepat selama dekade terakhir, kemungkinan karena media sosial dan waktu layar yang berlebihan. Pandemi Covid-19 menambah masalah.

Satu studi baru-baru ini menemukan bahwa keadaan emosional remaja dari waktu ke waktu secara langsung terkait dengan jumlah suka yang mereka terima di unggahan media sosial. Bukti menunjukkan bahwa gadis remaja terpengaruh secara tidak proporsional.

Para peneliti setuju bahwa deteksi dini adalah salah satu cara terbaik untuk memerangi krisis yang berkembang. Dalam banyak kasus, beberapa perubahan gaya hidup kecil dapat membuat perbedaan besar dalam mengendalikan kecemasan anak Anda sebelum berubah menjadi masalah yang lebih besar.

2. Ketahui seperti apa perawatan untuk kecemasan

Gangguan kecemasan yang tidak diobati akan menjadi lebih buruk. (Getty Images)

Para penulis memeriksa 29 penelitian yang ada tentang pengobatan kecemasan pada anak-anak dan remaja. Mereka menemukan:

Terapi perilaku kognitif, suatu bentuk terapi bicara yang membantu orang mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang merusak atau mengganggu, dapat meningkatkan kecemasan dalam hal respons pengobatan, remisi penyakit, dan hilangnya diagnosis.

 Baca Juga: Ada Terapi Musik untuk Kesehatan, Bagaimana dengan 'Terapi Piknik'?