Rambut Panjang dan Pendek: Perubahan Gaya Hidup Pria dalam Sejarah

By Galih Pranata, Minggu, 13 November 2022 | 08:00 WIB
Cukur rambut menjadi pendek di dalam parit oleh para tentara Prancis selama Perang Dunia I. (Pinterest/History Collection)

Nationalgeographic.co.id—Secara historis, rambut pendek sebagai mode untuk pria merupakan hal yang relatif baru. Sepanjang sejarah, pria secara umum di banyak budaya memiliki karakteristik rambut panjang—setidaknya lebih panjang dari rata-rata fesyen pria saat ini.

Bagi pria di zaman kuno, memotong pendek rambut mereka sering dianggap sebagai tanda subordinasi terhadap kontrol—baik terhadap orang lain atau masyarakat. 

Seperti halnya, rambut pendek di era sejarah adalah mode gaya hidup yang dikenakan petinggi di bidang militer sebagai bentuk aturan yang mengikat.

Lebih ekstrem lagi, pengenaan rambut pendek juga dapat berupa mode yang dikenal dan dialami oleh para tahanan di penangkaran, atau apa yang dikenakan pada penjahat sebagai hukuman pidana.

"Bagi orang Yunani kuno, misalnya, rambut panjang pria adalah tanda kekayaan, kekuasaan, dan kejantanan," tulis Khalid Elhassan kepada History Collection dalam artikel berjudul "Our Fashion Choices Today Would Have Been Extremely Questionable in History" yang diterbitkan pada 11 April 2022.

Ambil contoh, dalam mitologi Yunani, Dewa Yunani digambarkan berambut panjang. Atau juga para tentara Yunani atau Sparta yang maskulin dengan rambut panjangnya. Sebaliknya, rambut yang dicukur pendek adalah tanda bahwa ia adalah seorang budak.

Sparta, prajurit Yunani kuno yang paling tangguh, sangat bangga dengan rambut panjang mereka. Rambut anak laki-laki Sparta selama pelatihan dicukur pendek, tetapi begitu mereka mencapai pubertas, mereka membiarkan rambut mereka tumbuh panjang.

"Sebelum mereka terlibat dalam pertempuran, Spartan menyisir, berpakaian, mengepang, atau memelintir rambut panjang mereka menjadi gimbal," tambah Khalid.

Para pria di Republik Romawi awal juga memiliki budaya memanjangkan rambut mereka, sampai akhirnya mereka mengenal tukang cukur di Italia yang memicu pergeseran mode rambut pria menjadi lebih pendek di akhir era Republik dan di sebagian besar Kekaisaran.

Di Eropa Abad Pertengahan, rambut pendek pada pria menandakan perbudakan dan kaum tani. Pria kelas atas Eropa biasanya hanya memotong sedikit dari rambutnya sebagai tujuan pertobatan atau representasi momen berkabung.

Lantas, kapan mode rambut mengalami pergeseran dari rambut panjang menjadi tren rambut pendek sebagai bagian dari gaya hidup pria?

Dalam Perang Saudara Inggris, 1642-1651, rambut panjang diasosiasikan dengan kaum royalis Cavaliers, sementara rambut pendek diasosiasikan dengan Roundheads pro-Parlemen.

 Baca Juga: Pengaruh Mode Louis XIV yang Bisa Kita Lihat Hingga Hari Ini

 Baca Juga: Aneh Tapi Nyata, Awal Mula Sepatu Hak Tinggi Digunakan Oleh Pria

 Baca Juga: Bulu Burung, Tren Mode yang Menggambarkan Kehebatan Pria Masa Lampau

Keterkaitan rambut panjang pria dengan bangsawan dan rambut pendek yang dikenakan rakyat jelata, mendapat dorongan yang lebih besar selama Revolusi Prancis. Bagi para rakyat menjauhkan diri dari "Rezim Kuno", pria mulai mengadopsi mode rambut yang sangat berbeda dari aristokrasi untuk memberi identitas perjuangan mereka.

Sejatinya, pergeseran yang memunculkan tren rambut pendek untuk pria dimulai pada paruh kedua abad kesembilan belas, dan peperanganlah yang memainkan peran kunci.

Seperti halnya, dalam Perang Krimea dan Perang Saudara di Amerika Serikat, para tentara modern mulai memotong pendek rambut mereka untuk tujuan kesehatan dan kenyamanan selama berperang.

Michael Fassbender dalam film 300 (2006) yang bermain peran sebagai prajurit Sparta, Stelios dengan keindahan rambut panjangnya. (300/IMDb)

Sosok prajurit mulai menjadi tren ideal akan maskulinitas yang memperkuat tren itu. Revolusi Industri juga mulai mendorong pergeseran perubahan gaya rambut di tempat kerja, karena rambut panjang terbukti berbahaya di sekitar mesin.

Pada pergantian abad kedua puluh, rambut pendek pria telah menyebar luas. Norma itu semakin diperkuat oleh Perang Dunia I dan kondisi sanitasi dan kebersihan yang mengerikan yang dialami oleh jutaan tentara di parit.

Rambut pendek atau bahkan dicukur habis adalah cara efektif melawan serangan kutu endemik. Pada 1920-an, rambut pendek telah memantapkan dirinya sebagai norma mode pria, terutama di Barat dan budaya yang dipengaruhi oleh Barat.