Yoga adalah tradisi spiritual India yang kaya. Namun sejarah yoga - seperti yang kita kenal sekarang - tidak dapat dijelaskan dengan mengacu pada budaya India kuno. Yoga modern diciptakan kembali dalam konteks pengalaman kolonial India dan dalam kaitannya dengan gerakan budaya fisik yang muncul di Eropa.
Baca Juga: Studi: Yoga Membantu Mengatasi Stres Akibat Pandemi COVID-19
Baca Juga: Mengapa Yoga Bisa Membantu Mengatasi Stres?
Baca Juga: Menguak Keunikan India Kuno Lewat Catatan Perjalanan Marco Polo
Senam Swedia khususnya memiliki dampak besar pada perkembangan yoga postural modern. Oleh karena itu, keluwesan, kekuatan, dan kelincahan sama pentingnya dengan yoga saat ini seperti pengendalian napas, meditasi, dan spiritualitas. Oleh karena itu, gagasan budaya fisik, kesehatan, dan kebugaran merupakan inti dari sejarah yoga.
Sedangkan Swami Vivekananda sering disebut-sebut sebagai bapak yoga modern. Sebenarnya, dia sama sekali tidak tertarik dengan postur yoga. Sebaliknya, dia fokus pada pernapasan dan meditasi. Sejauh menyangkut postur, Vivekananda hanya tertarik pada posisi duduk sebagai landasan untuk latihan pernapasan dan meditasi yang benar.
Selain itu, dalam karya besarnya Raja-yoga (1896) ia menulis bahwa "sejak ditemukan, lebih dari empat ribu tahun yang lalu Yoga digambarkan, dirumuskan, dan dikhotbahkan dengan sempurna di India." Namun, seperti yang telah kita lihat, sejarah yoga sebagai praktik postural yang dinamis lahir melalui perpaduan yang kompleks antara nasionalisme India, okultisme, dan budaya fisik Eropa.
Dalam konteks ini, gagasan yoga sebagai tradisi kuno yang tak lekang oleh waktu sulit dipertahankan.