Modul layanan Orion juga akan melakukan yang pertama dari serangkaian pembakaran untuk menjaga Orion tetap berada di jalur menuju Bulan kira-kira delapan jam setelah peluncuran.
Dalam beberapa hari mendatang, pengontrol misi di Johnson Space Center NASA akan melakukan pemeriksaan tambahan dan koreksi arah sesuai kebutuhan.
Orion diperkirakan akan terbang melewati Bulan pada 21 November 2022, melakukan pendekatan permukaan bulan dalam perjalanannya ke orbit retrograde yang jauh, orbit yang sangat stabil ribuan mil di luar Bulan.
Baca Juga: Batu Bata Regolith Jadi Alternatif untuk Membangun Pangkalan di Bulan
Baca Juga: Inilah Target Tempat Pendaratan Astronaut di Bulan Misi Artemis NASA
Baca Juga: Bulan Terus Mengerut, Menyusut dan Retak Seperti Kulit Kismis
"Roket SLS memberikan kekuatan dan performa untuk mengirim Orion menuju Bulan," kata manajer misi Artemis I Mike Sarafin.
"Dengan pencapaian tonggak utama pertama dari misi tersebut, Orion sekarang akan memulai fase berikutnya untuk menguji sistemnya dan mempersiapkan misi masa depan dengan para astronot."
Profesor Bradley Jolliff, seorang peneliti planet di Washington University di St. Louis dan direktur McDonnell Center for the Space Sciences mengatakan, dengan suksesnya peluncuran Artemis I, NASA dan AS akan mendapatkan kembali kemampuan untuk meluncurkan manusia ke Bulan.
Ia mengatakan, NASA kehilangan kemampuan pergi ke bulan hampir 50 tahun yang lalu ketika roket Saturn V terakhir dipensiunkan setelah misi Apollo 17.
Artemis, katanya, akan membuka jalan bagi astronot generasi berikutnya untuk sekali lagi menjelajahi dunia selain dunia kita.
"Sebagai pendamping Bumi di luar angkasa, Bulan merekam banyak hal tentang sejarah awal Bumi untuk membantu kita lebih memahami masa lalu kita, termasuk peristiwa yang terjadi di Tata Surya awal," katanya.