Nationalgeographic.co.id—Para ahli paleontolog dari University of Cambridge dan rekan melaporkan telah menemukan dua spesimen hewan aneh di Wales. Dua hewan yang diperkirakan dari periode ordovisium tersebut sangat mencolok dengan lima mata dan belalai depan yang khas.
Temuan tersebut telah mereka deskripsikan dan dipublikasikan di jurnal bergengsi Nature Communication dan merupakan jurnal akses terbuka. Jurnal tersebut bisa didapatkan secara daring dengan judul "Ordovician opabiniid-like animals and the role of the proboscis in euarthropod head evolution."
Dijelaskan, dua spesimen tersebut merupakan euarthropoda dari Middle Ordovisium Castle Bank Biota di Wales, Inggris Raya. Euarthropoda adalah salah satu fosil kelompok hewan yang terawetkan paling baik dan telah menjadi filum hewan paling beragam selama lebih dari 500 juta tahun.
Hewan ini memiliki kemiripan yang mencolok dengan Opabinia, hewan laut khas Kambrium dengan belalai depan yang khas dan lima mata.
Dua hewan laut mirip Opabinia ini hidup selama periode Ordovisium, sekitar 464 juta tahun yang lalu, sekitar 40 juta tahun setelah ledakan Kambrium.
Mereka merupakan euarthropoda (termasuk chelicerate, myriapods, dan pancrustacea), sebuah kelompok yang diperkirakan terdiri dari lebih dari tiga perempat dari semua spesies hewan yang hidup.
Spesimen yang lebih besar berukuran 13 mm, sedangkan yang lebih kecil berukuran sangat kecil 3 mm. Sebagai perbandingan, spesimen Opabinia bisa 20 kali lebih panjang.
Beberapa fitur mereka juga ditemukan di Opabinia, seperti 'kaki' lobopod berbentuk segitiga dan licin untuk berinteraksi dengan sedimen, dan dalam spesimen yang lebih kecil, kipas ekor dengan bilah yang bentuknya mirip dengan kerabat Opabinia yang baru-baru ini dideskripsikan, yaitu Utaurora.
Namun, fitur lain yang dikenali, seperti sklerit yang menutupi kepala serta keberadaan duri pada belalai, tidak diketahui dari opabiniid mana pun dan sebaliknya mengisyaratkan kemungkinan radiodon, termasuk Anomalocaris, predator besar dari zaman Kambrium.
Perbedaan antara dua spesimen membuat Stephen Pates dari University of Cambridge dan rekan bertanya-tanya apakah ini karena perubahan selama pertumbuhan satu spesies, atau apakah mereka malah menyarankan bahwa dua spesimen dari endapan ini adalah spesies baru.
Mereka mendeskripsikan spesimen ini sebagai spesies euarthropod baru dan diberi nama Mieridduryn bonniae. Sementara spesimen yang lebih besar ditetapkan sebagai holotipe. Status spesimen yang lebih kecil dibiarkan terbuka, mencerminkan kemungkinan yang berbeda ini.