Seni Botani 'Flora of Southeast Asia' Memuliakan Kekayaan Ragam Puspa Asia Tenggara

By Mahandis Yoanata Thamrin, Sabtu, 19 November 2022 | 18:30 WIB
Vanda sanderiana adalah spesies anggrek endemik Filipina. Sebutan setempatnya adalah waling-waling. Karya Maxi V. Ramos ini turut dipamerkan dalam Flora of Southeast Asia, yang merupakan kolaborasi perdana antara Botanical Art Society dan Singapore Botanic Gardens menggandeng Indonesian Society of Botanical Artists, Thai Botanical Artists dan Philippine Botanical Art Society. Pameran dibuka pada 15 November 2022  sampai 15 Februari 2023 di Singapore Botanic Gardens.
Vanda sanderiana adalah spesies anggrek endemik Filipina. Sebutan setempatnya adalah waling-waling. Karya Maxi V. Ramos ini turut dipamerkan dalam Flora of Southeast Asia, yang merupakan kolaborasi perdana antara Botanical Art Society dan Singapore Botanic Gardens menggandeng Indonesian Society of Botanical Artists, Thai Botanical Artists dan Philippine Botanical Art Society. Pameran dibuka pada 15 November 2022 sampai 15 Februari 2023 di Singapore Botanic Gardens. (Maxi V. Ramos/Flora of Southeast Asia)

Bendera IDBSA mulai berkibar pada 2017 untuk mempromosikan seni botani di Indonesia dan meningkatkan pengetahuan dan apresiasi flora asli Indonesia. Tujuannya, untuk membantu anggota meningkatkan kualitas karya seni mereka melalui pembelajaran dan berbagi kesempatan dengan seniman lain. Komunitas ini rutin menyelenggarakan pameran, sesi melukis, dan sesi belajar daring setiap bulannya.

Sebagai pemilik kebun raya tertua se-Asia, yakni Kebun Raya Bogor, masyarakat Indonesia patut berbangga. Boleh dibilang, Indonesia menginisiasi pendirian komunitas seni botani pertama di Asia Tenggara. Setelah kemunculan IDSBA, beberapa komunitas serupa muncul di beberapa negara di kawasan ini.

"Kesempatan istimewa dapat unjuk diri di kegiatan regional wilayah Asia Tenggara bersama komunitas seniman botani lain tentu tak ingin kami lewatkan begitu saja," ujar Eunike Nugroho, salah satu pendiri IDSBA, kepada National Geographic Indonesia. "Terlebih tema yang diangkat dalam pameran Flora of Southeast Asia yang diadakan di Singapura ini sejalan dengan salah satu misi Indonesian Society of Botanical Artists, yaitu ingin mengenalkan lagi keberagaman tumbuhan asli Indonesia ke khalayak luas."

Ia mengatakan bahwa komunitasnya secara khusus mempersiapkan diri untuk pameran ini. Dalam memilih subjek tumbuhan, mereka dibantu oleh pakar biologi yang juga anggota komunitas IDSBA. Tujuannya, supaya tumbuhan yang akan dilukis benar-benar tumbuhan asli Asia Tenggara, terutama Indonesia.

"Puji syukur akhirnya persiapan tersebut membuahkan hasil dengan lolosnya 26 seniman botani dengan total 38 karya," pungkasnya. 

Phallus multicolor (Berk. & Broome) Cooke, karya Waiwai Hove.
Phallus multicolor (Berk. & Broome) Cooke, karya Waiwai Hove. (Waiwai Hove/Flora Southeast Asia)
 

Meskipun seorang arsitek di Singapura, Nam Siang telah melukis bertahun-tahun. Dia mencintai sains dan seni, serta meyakini bahwa seni botani menggabungkan atribut keduanya dengan sangat baik. Dia berusaha untuk akurat, namun tidak kehilangan kualitas estetika dalam lukisannya. Dia memilih untuk menggambarkan Hydnophytum formicarum ini karena ketertarikannya pada tanaman epifit. Tanaman yang dia gambarkan di sini adalah tanaman rumahnya. Dikenal sebagai tanaman semut, asli Singapura. (Nam Siang/Flora Southeast Asia)

Seni Botani Bukan Sekadar Ilustrasi

Seni botani merupakan perpaduan antara sains dan seni, yang juga kerap diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Seni botani dapat menangkap detail dengan presisi dan kedalaman, termasuk siklus hidup tumbuhan, yang tidak mungkin dilakukan dengan fotografi. Sampai sekarang ilustrasi botani dari tangan seniman merupakan satu-satunya cara yang akurat dalam mencatat dan mendokumentasikan spesies tumbuhan untuk tujuan pengembangan sains. Melalui ilustrasi seni botani, peneliti memungkinkan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengklasifikasi tanaman. Seniman botani bekerja sama dengan ahli botani untuk melahirkan adikarya ilustrasi terperinci.

Sebagai bagian seni, ilustrasi botani memberi kesempatan pula pada estetika. Seniman memiliki lebih banyak kelonggaran dalam menggambarkan tanaman komposisi dan gaya modern, tetapi karya seni itu harus tetap sesuai ilmu botani.

  

Baca Juga: Ragam Flora Indonesia-3: Drama Tumbuhan dalam Napas Baru Seni Rupa Kini