Apa yang istimewa setiap November di Yogyakarta? Kita akan menjumpai perhelatan: Ngayogjazz. Ketika warga dan peminat musik berkolaborasi menyajikan musik dalam suasana alam dusun nan bersahaja.
Oleh Aditya Prabowo
Nationalgeographic.co.id—Perhelatan musik yang bernuansa kebersamaan dan menyatu dengan lingkungan ini telah memasuki tahun ke-16. Ajang kali ini dihelat di Dusun Cibuk Kidul pada 19 November 2022. Dusun di Kabupaten Sleman ini dikenal sebagai penghasil mina dan olahannya.
Festival nan unik. Selain memiliki gagasan dalam berpentas, festival ini memajukan kemandirian ekonomi masyarakat. Aspek yang membuat festival ini berbeda adalah lokasi pelaksanaan yang berpindah-pindah setiap perhelatannya dan mengutamakan dusun-dusun yang ada di Yogyakarta. Setiap perhelatannya menampilkan kejutan-kejutan.
Bagaimana sebuah dusun diubah menjadi tempat pertunjukan yang terdiri atas beberapa panggung. Panggung-panggung itu menyeruak di tengah-tengah permukiman warga. Pada perhelatan tahun ini terdapat panggung yang berdiri di pekarangan rumah warga, bersebelahan dengan kendang kerbau. Bahkan, panggung itu berdampingan dengan makam desa.
Inilah hal yang menarik dari setiap pelaksanaan Ngayogjazz: Ketika warga, panitia pelaksana, dan para sukarelawan bekerja sama untuk menyuguhkan suatu festival yang berbeda.
Ngayogjazz menjadi jembatan bagi masyarakat dan pemirsanya, atau siapapun yang terlibat, untuk memberikan pertambahan nilai ekonomi. Jangan harap kita menemui gerai cepat saji di tempat ini, yang ada hanyalah sajian kuliner yang disediakan oleh warga setempat. Warga pun merasakan dampak langsung dari festival ini. Kita bisa menjumpai kudapan tradisional yang sudah jarang dijajakan di pasar-pasar.
Perhelatan musik jazz ini hadir dengan kesederhanaan, sekaligus melihat sebuah ruang untuk berkolaborasi bersama masyarakat. Kita dapat belajar bagaimana kedua sisi ini saling membutuhkan satu sama lain, bagaimana kita dapat saling menghargai dan menikmati apa makna kesederhaan.