Orang-orang zaman dahulu terkadang memasukkan kotoran hewan ke dalam produk make up mereka. Padahal, hal itu terbilang lumrah pada masker kecantikan yang kerap digunakan pada wajah sebelum merias wajah. Terkadang, mereka juga memasukkan urine dan empedu hewan.
Salah satu cara yang paling umum menggunakan kotoran hewan dalam produk kecantikan adalah sebagai pemutih wajah. Kotoran buaya kering sering dioleskan ke wajah untuk memutihkan kulit, atau bisa juga dicampur dengan bahan pemutih wajah tambahan seperti kapur atau timah putih. Beberapa catatan menyebutkan bahwa pria sering mengeluhkan bau wajah wanita saat memakai riasan.
4. Batu Sinabar
Wajah putih menunjukkan status sosial yang tinggi, tetapi tidak selalu menandakan kesehatan. Banyak orang Romawi kuno juga menggunakan pemerah pipi, atau perona pipi, untuk merona pipi agar tampak lebih 'sehat'.
Baca Juga: Thanaka, Kosmetik Alami Andalan Orang-Orang Myanmar
Baca Juga: Sejarah Kosmetik Kuno yang Mengandung Racun
Baca Juga: Zat Berbahaya dari Plastik dan Kosmetik Ditemukan di Tubuh Lumba-lumba
Meski banyak pemerah pipi dibuat dari bahan yang relatif aman, termasuk kelopak bunga dan kapur merah, beberapa dibuat dari bahan yang tidak terlalu aman. Salah satu bahan ini adalah sinabar, bentuk merkuri berwarna merah cerah. Beberapa pemerah pipi buatan sendiri bahkan menggunakan kombinasi sinabar dan timah merah untuk ramuan yang lebih pekat. Yang bikin tambah jijik, mereka juga menggunakan kotoran buaya di beberapa pemerah pipi.
5. Arsenik
Seolah timbal tidak cukup buruk, beberapa produk rias kuno juga mengandung arsenik. Seperti timbal putih, arsenik digunakan dalam krim wajah selama era Victoria dan pasca-Perang Saudara untuk memberikan warna kulit putih pucat pada wanita.
Di luar krim wajah, arsenik juga dimasukkan ke dalam wafer kecil yang dijual untuk dikonsumsi. Wafer ini diiklankan sebagai "wafer kulit arsenik" dan diklaim dapat menghilangkan jerawat dan noda lainnya untuk wajah yang bersih. Mereka yang memiliki banyak noda seringkali cepat sakit karena makan terlalu banyak wafer, mengakibatkan muntah, diare, sakit perut, dan akhirnya meninggal.
Untungnya, industri kecantikan telah berubah menjadi lebih baik di zaman modern ini. Kita sekarang mengetahui bahaya senyawa kimia tertentu sehingga dapat dihindari dalam produksi riasan di masa mendatang. Pengujian ekstensif produk rias baru diharapkan dapat mencegah masalah kesehatan yang timbul dari kosmetik di masa depan.