Dunia Hewan: Burung Paling Langka dengan Risiko Kepunahan Lebih Tinggi

By Wawan Setiawan, Jumat, 2 Desember 2022 | 09:00 WIB
Bangau Agami (Agamia agami), salah satu burung unik di dunia hewan yang mungkin juga memiliki risiko kepunahan tertinggi. (Joe Tobias)

Baca Juga: Hilang 125 Tahun, Burung Hantu Bermata Oranye Terlihat Lagi di Borneo

Baca Juga: Dianggap Punah 170 Tahun Lalu, Burung Pelanduk Kalimantan Muncul Lagi

    

Dalam penelitian tersebut, penulis menggunakan kumpulan data pengukuran yang dikumpulkan dari burung hidup dan spesimen museum, berjumlah 9943 spesies burung. Pengukuran meliputi ciri-ciri fisik seperti ukuran dan bentuk paruh, serta panjang sayap, ekor, dan kaki.

Para penulis menggabungkan data morfologi dengan risiko kepunahan, berdasarkan status ancaman masing-masing spesies pada Daftar Merah IUCN. Mereka kemudian menjalankan simulasi tentang apa yang akan terjadi jika burung yang paling terancam itu punah.

Meskipun dataset yang digunakan dalam penelitian ini mampu menunjukkan bahwa burung paling unik juga diklasifikasikan sebagai terancam di Daftar Merah, namun tidak dapat menunjukkan apa yang menghubungkan keunikan pada burung dengan risiko kepunahan.

"Satu kemungkinan adalah bahwa organisme yang sangat terspesialisasi kurang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Dalam hal ini dampak manusia dapat secara langsung mengancam spesies dengan peran ekologis yang paling tidak biasa,” kata Ali. “Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menggali lebih dalam hubungan antara keunikan sifat dan risiko kepunahan."