Pengalaman di Masa Kanak-Kanak Berdampak Jangka Panjang Pada Genetik

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 3 Desember 2022 | 12:00 WIB
Pengalaman di masa anak-anak memengaruhi aktivitas gen. (US Government Image/rawpixel)

Nationalgeographic.co.id – Kehidupan seorang dewasa sering kali dianggap sebagai pengaruh pengalaman atau bahkan trauma yang dialami saat anak-anak. Sekarang anggapan tersebut dibuktikan, studi baru menunjukkan bahwa pengalaman hidup awal dapat berdampak jangka panjang pada genetik.

Para peneliti dari University College London telah menerbitkan studi baru mereka tersebut di jurnal Nature Aging. Makalah tersebut dipublikasikan dengan jurnal "Transcriptional memory of dFOXO activation in youth curtails later-life mortality through chromatin remodeling and Xbp1."

Studi tersebut menemukan, pengalaman hidup awal dapat memengaruhi aktivitas gen kita jauh di kemudian hari dan bahkan memengaruhi umur panjang, demikian temuan studi baru pada lalat buah.

Para ilmuwan melaporkan bahwa 'memori' ekspresi gen dapat bertahan sepanjang umur, dan dapat menghadirkan target baru untuk meningkatkan kesehatan di usia lanjut.

Penulis utama Dr. Nazif Alic (UCL Institute of Healthy Ageing, UCL Biosciences) mengatakan: "Kesehatan di usia tua sebagian tergantung pada apa yang dialami seseorang di masa mudanya atau bahkan di dalam kandungan.

Di sini, kami telah mengidentifikasi satu cara di mana hal ini terjadi, karena perubahan ekspresi gen di masa muda dapat membentuk 'memori' yang berdampak pada kesehatan lebih dari setengah masa hidup di kemudian hari."

Para ilmuwan membangun penelitian mereka sebelumnya di mana mereka menemukan bahwa lalat buah yang diberi makanan tinggi gula di awal kehidupan hidup lebih pendek, bahkan setelah pola makan mereka diperbaiki di masa dewasa. Di sini, mereka mengungkap mekanisme yang mungkin menjelaskan temuan tersebut.

Dalam studi mereka sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa diet tinggi gula menghambat faktor transkripsi yang disebut dFOXO, yang terlibat dalam metabolisme glukosa dan diketahui dari berbagai penelitian memengaruhi umur panjang.

Jadi mereka sekarang berusaha untuk memberlakukan efek sebaliknya dengan secara langsung kadar gula meningkatkan aktivitas dFOXO. Faktor transkripsi adalah protein yang mengatur transkripsi, atau penyalinan, informasi dari DNA menjadi pembawa RNA, yang merupakan langkah pertama dan kunci dalam ekspresi gen.

Untuk penelitian ini, para peneliti mengaktifkan dFOXO dengan meningkatkan levelnya pada lalat buah betina selama tiga minggu pertama masa dewasa lalat.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Gen 'Umur Panjang' yang Sudah Teruji pada Tikus

Baca Juga: Sebenarnya Apa Itu Lesung Pipi: Daya Tarik atau Cacat Genetik?