Nationalgeographic.co.id—Kadang pemeran utama dalam film atau sinetron sering terlihat memamerkan lesung pipit mereka ketika tersenyum menawan kepada lawan main mereka.
Penggemar boyband asal korea, BTS, terpesona oleh lesung pipi RM, pemimpin grup. Pesohor ini bahkan melantunkan sebuah lagu berjudul Dimple, dia menyebutnya lesung pipi adalah 'ciuman di pipi yang ditinggalkan oleh peri '.
Para pria juga menyukai selebritas perempuan yang berlesung pipit. Senyum berlesung pipit ibarat merek dagang para selebritas.
Lesung pipi sering dipandang sebagai kelebihan yang menarik secara fisik oleh masyarakat, terlepas dari jenis kelaminnya. Mengapa tidak semua orang memiliki lesung pipi? Apa sih lesung pipi itu? Apakah mereka turun temurun, dan jika ya, bagaimana mereka diwariskan?
Apa itu lesung pipi?
Lesung pipi berarti depresi atau lekukan pada tubuh manusia. Mereka datang dalam berbagai jenis berdasarkan lokasi anatomi mereka. Misalnya, fovea mentalis adalah lesung pipi, sedangkan fossa lumbales laterales mengacu pada lesung pipi di belakang.
Namun, istilah lesung pipi paling sering digunakan untuk menyebut lesung pipi wajah, atau fovea buccalis. Ini terjadi pada kedua jenis kelamin, baik secara unilateral maupun bilateral ganda atau bifid mayor di wajah.
Mengapa ini hanya terlihat ketika seseorang tersenyum? Saat orang tersebut tersenyum, otot menarik kulit ke dalam, memperlihatkan lubang di tengahnya di mana tidak ada otot di bawahnya. Secara sederhana, lesung pipit hanyalah cacat anatomis yang terjadi pada otot-otot wajah.
Bagaimana lesung pipi diwarisi?
Kita telah melihat bagaimana lesung pipit adalah cacat fisik kecil pada otot, tetapi bagaimana ini diwariskan?
Lesung pipi mengikuti bentuk pewarisan autosomal dominan.
Pewarisan sifat autosomal tidak bergantung pada jenis kelamin orang tua atau keturunannya, sebagai lawan dari pewarisan terkait jenis kelamin. Sifat dominan mengacu pada sifat yang hanya membutuhkan satu salinan gen yang mendasari untuk diwarisi oleh keturunannya, dibandingkan dengan sifat resesif, yang membutuhkan dua salinan gen, satu dari setiap orang tua.
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR