Pelayat Profesional Zaman Mesir Kuno Dibayar untuk Berkabung

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 3 Desember 2022 | 14:00 WIB
Di masa lalu, pelayat profesional dibayar untuk berkabung dalam prosesi pemakaman. Ini ditemukan di zaman Mesir hingga Romawi kuno. Bahkan di Yunani modern, praktik ini masih dilakukan. (Maler der Grabkammer des Ramose)

Baca Juga: Pemakaman Romawi Kuno, Pelayat Harus Garuk Wajah sebagai Tanda Duka

Baca Juga: Carnivalesque, Ritual Pemakaman Romawi yang Penuh Kegembiraan dan Tawa

Baca Juga: Pemakaman Langit: Jenazah Diumpankan ke Burung agar Ramah Lingkungan

Di Romawi, para pelayat profesional tidak hadir untuk tujuan keagamaan, melainkan sebagai ajang pamer kekayaan dan kekuasaan.

Para pelayat akan meratap dengan keras, menjambak rambut, dan menggaruk wajah untuk menunjukkan tingkat kesedihan. Semakin kaya dan kuat almarhum, semakin banyak pelayat yang hadir di pemakaman.

Di dunia modern, ajang pamer ini mungkin tampak menakutkan dan aneh. Namun itu semua normal di zaman Romawi kuno. Sama seperti di Mesir, pria Romawi tidak diperbolehkan menjadi pelayat profesional karena tidak pantas untuk menangis di depan umum.

Pelayat profesional di Yunani kuno, praktiknya terus dilakukan hingga masa kini

Di Yunani, praktik kuno berkabung profesional masih hidup hingga hari ini. Tradisi ini diperkirakan mulai dilakukan sejak abad ke-8 Sebelum Masehi.

Ritual pemakaman ini dimulai dengan keluarga dan teman almarhum melakukan ratapan selama prothesis. Itu adalah saat jenazah dikeluarkan ke publik untuk mendapat penghormatan.

Sebuah plakat terakota oleh Pelukis Gela menggambarkan prothesis di mana almarhum berada di tempat tidur dikelilingi oleh anggota keluarga. Beberapa di antaranya sedang mencabuti rambut mereka. “Mungkin saja dari sinilah para pelayat Romawi mendapatkan inspirasi mereka,” ujar Brophy.

Praktik berkabung profesional masih ada di Yunani hingga saat ini. Para praktisinya dikenal sebagai moirologi dan mereka melakukan tindakan serupa dengan nenek moyang mereka. Pelayat profesional di Yunani juga seorang wanita. Mereka memimpin ratapan saat keluarga dan teman mengelilingi almarhum dalam duka.

Di zaman modern, pelayat profesional di Yunani bahkan masih menariki rambut mereka. Namun mereka tidak melakukannya sampai rambut di kepala tercabut.

Moirologi di zaman modern juga memberikan persembahan kepada orang mati, seperti tradisi di zaman kuno. Ini biasanya termasuk helai rambut, parfum, minyak, anggur, madu, dan karangan bunga. Mereka akan terus memberikan persembahan secara teratur setelah pemakaman, terutama pada hari peringatan.

Tampaknya tradisi pelayat profesional Yunani setidaknya agak mirip dengan tradisi Romawi. Sangat sedikit sumber yang mereferensikan pelayat profesional di Yunani. Seperti Romawi kuno, pelayat ini disewa terutama untuk memamerkan kekayaan dan kekuasaan. Praktik penguburan yang lebih sederhana dimulai bertepatan dengan kebangkitan demokrasi di Yunani kuno. Namun, selama abad ke-4 Sebelum Masehi, terjadi kemerosotan demokrasi. Kelompok aristokrat pun kembali mendominasi. Hal ini turut memengaruhi prosesi pemakaman yang lebih rumit dan mewah bagi para aristokrat ini.

Hingga kini, praktik pelayat profesional masih bisa ditemukan di beberapa tempat.