Selidik Ukiran Burung Hantu dari Zaman Tembaga di Semenanjung Iberia

By Ricky Jenihansen, Senin, 5 Desember 2022 | 09:00 WIB
Ukiran burung hantu kuno di samping foto burung hantu kecil (Athene noctua). (Museo Arqueológico de Sevilla, Spain and Juan J. Negro)

Jadi apa yang mengilhami anak-anak Zaman Tembaga ini untuk fokus pada burung hantu daripada hewan lain?

Negro mengatakan dia tidak memiliki penjelasan untuk itu, tetapi "burung hantu adalah penampakan umum - bahkan hari ini di daerah perkotaan."

Pada saat itu, dua spesies burung hantu paling melimpah di bagian dunia itu termasuk burung hantu kecil (Athene noctua) dan burung hantu bertelinga panjang (Asio otus), menurut penelitian tersebut.

"Kemungkinan besar anak-anak muda ini tinggal di pemukiman dan akan melihat burung hantu secara teratur, karena mereka dikenal suka mengusir tikus," kata Negro.

"Burung hantu berbeda dari burung lain karena kepala mereka yang besar dan mata yang ditempatkan di depan, yang menurut orang mencolok."

Baca Juga: Dunia Hewan: Ornitologis Menemukan Spesies Baru Burung Hantu di Afrika

Baca Juga: Garuda Pancasila: Simbol Garudeya dalam Lambang negara Indonesia

Baca Juga: Siapa Dewi Minerva yang Simbolnya Identik dengan Illuminati?

"Karena itu, jika Anda meminta anak-anak menggambar burung hantu, mereka tidak memerlukan model, karena setiap orang memiliki gambar burung hantu di otak mereka. Mereka adalah hewan ikonik seperti kuda, anjing, dan gajah."

Untuk menguji teori ini, Negro dan timnya meminta sekelompok anak zaman modern untuk menggambar gambar burung hantu, dan karya seni yang dihasilkan tampak sangat mirip dengan ukiran kuno.

"Kami melihat menciptakan (burung hantu) sebagai bagian dari proses pembelajaran bagi anak muda," kata Negro.

Michelle C. Langley, seorang profesor arkeologi di University of Griffith di Queensland, Australia, yang menulis artikel tahun 2018 tentang mainan anak-anak zaman es tetapi bukan bagian dari penelitian ini, setuju .

Langley mengatakan, analisis lintas budaya dari orang-orang baru-baru ini di seluruh dunia menemukan bahwa anak-anak - di mana saja - akan membuat mainan mereka sendiri.

"Mainan ini kemungkinan besar dibuat dari bahan mentah yang umum atau mudah didapat, dan bentuknya akan mengikuti apa yang ada di sekitarnya," katanya.

"Boneka dan patung bersifat universal dan bentuk yang (mereka) ambil kemungkinan besar akan sama. atau hewan penting bagi masyarakat, jadi burung hantu cocok dengan gambaran itu."