Nationalgeographic.co.id – Dalam mitologi Yunani kuno, Phobos adalah dewa ketakutan. Phobos adalah ketakutan yang dipersonifikasikan dan mewakili perasaan daripada makhluk. Bahkan kata fobia di era modern saat ini, disebut berasal dari mitos Phobos.
Bukan hanya itu, Phobos juga digambarkan pada perisai para pahlawan saat mereka berperang. Jadi, siapakah Phobos? Mari simak kisah selengkapnya berikut ini.
Phobos Anak dari Ares, Dewa Perang di Mitologi Yunani Kuno
Phobos memiliki hubungan dengan Ares, sang dewa perang. Dia merupakan ayah dari Phobos. Phobos mempunyai saudara kembar bernama Deimos, yang merupakan dewa teror. Deimos dan Phobos sering digambarkan bersama karena mewakili perasaan yang sama. Phobos dan Deimos sering dipanggil untuk membantu Ares selama pertempuran karena perasaan yang mereka timbulkan pada musuh mereka.
Phobos terkadang diilustrasikan sebagai anak laki-laki berkepala singa. Selain itu, Phobos juga diilustrasikan dalam perisai Agamemnon berada di tengah perisai berkepala singa.
Phobos Banyak Terlibat dalam Perang
Istilah buah jatuh tak jauh dari pohonnya, nampaknya cocok disematkan bagi Phobos kepada Ares, dewa perang. Phobos sering terlibat dalam perang. Sang ayah, Ares sering mengajak anak-anaknya untuk ikut berperang. Di Sparta, Phobos disembah karena dia adalah putra Ares dan menimbulkan ketakutan pada musuh Spartan. Jika pengorbanan dilakukan selama pertempuran, itu akan dilakukan atas nama Phobos untuk menghormatinya. Phobos dan Deimos sering terlihat mengendarai kereta Ares, mewakili aliansi mereka dengan ayah mereka dalam pertempuran.
Selain ayahnya, Ares, dan saudara laki-lakinya, Deimos, Phobos juga ikut serta dalam aliansi perang-perang berikut; Keres (roh kematian), Proioxis, Homados, Palioksi, Androktasiai dan Kydoimos.
Phobos dalam The Iliad dan Shield of Hercules
Homer menyebutkan Phobos di The Iliad berkali-kali. Phobos digambarkan bergabung dengan saudara laki-lakinya, Deimos, dan saudara perempuannya, Eris, dalam mengemudikan Ares dengan keretanya.
Penyebutan Phobos lainnya dalam The Iliad menggambarkan Athena memegang pelindung yang dihiasi dengan Phobos dan saudara-saudaranya. Perisai ini melingkupi saudara-saudara Phobos karena setiap saudara mirip satu sama lain. Phobos adalah dewa ketakutan, Eris adalah dewi perselisihan, dan Deimos adalah dewa teror. Perisai itu juga berisi Alke dan Ioce. Alke melambangkan kekuatan ekstrim, dan Ioce melambangkan serangan gencar.
Homer menyebutkan bahwa Ares menggambarkan Phobos sebagai ‘putra kesayangannya’, yang berada di sampingnya saat dia memasuki medan perang. Homer menggambarkan Phobos membawa ketakutan bahkan kepada prajurit yang paling sabar dan bijaksana.
Baca Juga: Kisah Pan, Dewa Liar Yunani Kuno Pencetus Kata Modern 'Panik'
Baca Juga: Pemungutan Suara dalam Pemilu di Zaman Yunani Kuno dan Romawi Kuno
Baca Juga: Kisah Raja Midas, Punya Sentuhan Maut Bisa Merubah Jadi Emas
Dalam deskripsi Hesiod tentang perisai Hercules, dia menggambarkan perisai itu memiliki Phobos dengan mata yang memancarkan api dengan mulut gigi putih cerah yang terlihat saat dia menatap lawan-lawannya.
Phobos dalam Psikologi dan Astronomi
Saat ini, Phobos memiliki ikatan psikologis dan astronomi. Phobos berarti ‘takut’ dalam bahasa Yunani, dan dari situlah kata bahasa Inggris fobia berasal, karena fobia berarti memiliki ketakutan yang ekstrim terhadap sesuatu.
Sementara itu, dalam astronomi, Phobos memiliki tempat yang sangat berbeda. Phobos adalah nama bulan terbesar dan terdekat dari dua bulan yang mengorbit planet Mars. Planet Mars, yang juga merupakan dewa perang Romawi yang setara dengan Ares, memiliki dua bulan.
Kedua bulan ini adalah Phobos dan Deimos. Kedua bulan ditemukan pada tahun 1877, tetapi Phobos lebih besar dan lebih dekat ke Mars. Hal ini sejalan dengan mitos bahwa Phobos lebih dekat dengan Ares dan menganggap Phobos sebagai putra kesayangannya.