Menurutnya, dayung belakang yang besar, terlalu lemah untuk menghasilkan gerakan atau kekuatan mengayuh konsekuensial.
"Sebaliknya, tidak ada hewan akuatik yang memiliki tungkai depan sebesar Spinosaurus aegyptiacus, karena tungkai depan sangat tidak efisien seperti dayung," katanya.
Baca Juga: Analisis Baru, Spinosaurus Menyelam dan Memburu Mangsanya di Bawah Air
Baca Juga: Penemuan Ekor Spinosaurus Buktikan Bahwa Ia Dinosaurus Perenang Pertama
Baca Juga: Transylvanosaurus platycephalusm, Spesies Baru Dinosaurus Herbivora
Baca Juga: Spesies Baru Dinosaurus Berleher Panjang Ditemukan di Tiongkok
Para penulis juga menghitung bahwa Spinosaurus aegyptiacus akan terlalu mengapung untuk tenggelam sepenuhnya secara teratur, membutuhkan 15 hingga 25 kali perkiraan kekuatan ekornya.
Struktur tulang dan otot ekor tidak akan cukup fleksibel untuk mendorongnya dengan lancar melalui air, tidak seperti ekor pada ikan paus atau sirip ikan yang ringan dan kenyal.
Layar tulang yang berat di punggungnya juga akan membuatnya menjadi perenang yang canggung yang berjuang untuk menstabilkan dirinya sendiri, tidak seperti aligator dan buaya yang dapat dengan mudah berputar dan berguling untuk mengejar mangsanya.
"Spinosaurus aegyptiacus paling baik dipahami sebagai karnivora pemakan ikan, penyergap semiaquatic bipedal yang sering mengunjungi pinggiran pesisir dan perairan pedalaman," para ahli paleontologi menyimpulkan.