Menstruasi dan Kontrasepsi Masih Tabu dalam Sepak Bola Wanita

By Ricky Jenihansen, Selasa, 13 Desember 2022 | 07:00 WIB
Pendidikan seputar siklus menstruasi, kontrasepsi hormonal dan kehamilan sangat kurang dalam sepakbola wanita. (Picasa 3.0)

Rekomendasi yang muncul dari penelitian ini termasuk mempekerjakan lebih banyak pelatih wanita dan meresmikan pendidikan pelatih untuk memasukkan penelitian tentang siklus menstruasi, kontrasepsi hormonal, dan kehamilan.

Tujuannya, untuk mendorong dialog terbuka antara pelatih dan atlet. Penelitian ini juga secara langsung menginformasikan pengajaran di seluruh gelar Olahraga dan Latihan Staffordshire University.

Rekan penulis Alex Blackett mengatakan: "Temuan ini menyoroti fakta bahwa pelatihan dan pendidikan sepak bola masih diarahkan untuk permainan pria. Perkembangan sepak bola wanita tampaknya berada di permukaan saat ini dan di bawah itu semua masih ada banyak lagi yang perlu dilakukan.

Baca Juga: Mengapa Banyak Pemain di Piala Dunia yang Kaus Kakinya Bolong-Bolong?

Baca Juga: Ketimbang Joging, Sepak Bola Lebih Baik untuk Kesehatan Tulang

Baca Juga: Sains Mengungkap Rahasia Teknik 'Shooting' Luar Biasa dalam Sepak Bola

Baca Juga: Sepak Bola Jalanan, Warisan Budaya Permainan Rakyat Kuno Inggris

"Kemauan untuk melakukan diskusi terbuka sangat penting karena, seperti yang disarankan makalah kami, masih ada stigma yang melekat pada beberapa masalah ini," kata para peneliti.

Studi ini merupakan bagian dari proyek European Women in Sport (E-WinS) yang didanai oleh program Erasmus+ Sport dan menyatukan para pakar dari sembilan universitas dan organisasi olahraga.

Tim di Staffordshire University sekarang akan bekerja secara langsung dengan klub sepak bola di Inggris untuk mempraktekkan beberapa temuan mereka. Kemudian mitra proyek E-WinS memproduksi perangkat yang akan tersedia gratis secara daring.

Pada tahun 2022, Chelsea F.C. Wanita menjadi klub sepak bola pertama di dunia yang menyesuaikan pelatihan dengan siklus menstruasi pemain. Manajer wanita Inggris Sarina Wiegman memperkenalkan aplikasi pelacakan menstruasi menjelang kemenangan tim di Kejuaraan Sepak Bola Wanita Eropa 2022.

Baru-baru ini, tim wanita Stoke City dan West Bromwich Albion mengumumkan peralihan ke celana pendek berwarna dengan seragam kandang mereka karena kekhawatiran pemain tentang mengenakan pakaian putih selama menstruasi.

Forsyth menambahkan: "Awalnya, ini tentang menciptakan kesadaran bahwa siklus menstruasi bukan hanya tentang PMT dan menjadi murung dan kembung. Variasi kadar hormon ovarium terjadi sepanjang umur, jadi memahami efeknya penting untuk kemajuan sepak bola wanita."