Orang yang Tidak Percaya Covid-19, Biasanya Percaya Teori Konspirasi

By Ricky Jenihansen, Jumat, 16 Desember 2022 | 10:00 WIB
Pengunjuk rasa mengenakan masker bertuliskan (Milwaukee Independent)

Para peserta yang percaya bahwa "Covid-19 sengaja dibawa ke dunia untuk tujuan gelap" atau bahwa "keparahan Covid-19 dibesar-besarkan" lebih cenderung percaya bahwa pemilihan presiden AS tahun 2020 penuh dengan penipuan atau untuk mendukung orang lain.

Baca Juga: Kenapa Orang Percaya Teori Konspirasi? Simak Fakta Mengejutkan Ini

Baca Juga: Enam Mitos dan Teori Konspirasi Bulan yang Berkembang di Masyarakat

Baca Juga: Menjawab Berbagai Teori Konspirasi, NASA Buktikan Pendaratan Apollo 11

Baca Juga: Illuminati: Ordo Rahasia untuk Melawan Penindasan Penguasa dan Agama

Teori, seperti bahwa "beberapa penampakan dan rumor UFO direncanakan atau dipentaskan untuk mengalihkan perhatian publik dari kontak alien yang sebenarnya." Korelasi ini bertahan bahkan ketika para peneliti mengontrol orientasi politik awal.

Dalam survei kedua, para peneliti meminta lebih dari 2.000 orang di Inggris untuk menilai seberapa besar mereka setuju dengan pernyataan berikut: "Saya pikir banyak hal penting terjadi di dunia, yang tidak pernah diketahui publik," sebagai proxy untuk kecenderungan mereka untuk percaya pada teori konspirasi.

Pada titik kedua, mereka meminta orang untuk mendukung keyakinan mereka pada teori konspirasi Covid-19.

Mereka kemudian menanyakan peserta pertanyaan pertama dalam beberapa gelombang dari waktu ke waktu. Sama seperti dalam survei pertama, kepercayaan pada teori konspirasi Covid-19 memprediksi munculnya pemikiran konspirasi umum di kemudian hari.

Temuan ini mendukung gagasan bahwa teori konspirasi tentang Covid-19 dapat bertindak sebagai pintu gerbang ke keyakinan aneh yang lainnya. Tetapi penelitian lebih lanjut harus menilai apakah efek yang sama berlaku untuk teori konspirasi lainnya.