Empat puluh tahun lebih setelah astronaut Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang mendaratkan kakinya di Bulan, sejumlah teoritikus tetap bersikeras bahwa pendaratan Apollo 11 yang membawa Neil Armstrong tersebut adalah suatu kebohongan belaka.
Dengan meneliti foto yang diabadikan saat pendaratan, beginilah penjelasan para ahli membuktikan pendaratan tersebut benar dan bahwa dugaan para teoritikus semata-mata tidak terbukti.
Difa Restiasari
Foto yang memperlihatkan bendera AS yang ditancapkan Neil Armstrong saat pendaratan di Bulan, 20 Jul
Mengapa pada foto terlihat bendera Amerika Serikat yang telah ditancapkan Neil berkibar seakan diterpa angin, padahal permukaan Bulan adalah kosong tanpa udara? Itu dikarenakan inersia pada bendera setelah ditancapkan ke permukaan Bulan tetap ada pada fisik bendera tersebut. (inersia merupakan kecenderungan semua benda fisik untuk menolak perubahan terhadap keadaan geraknya). Hal itu dijelaskan oleh sejarawan penerbangan antariksa Roger Launius, seperti yang dikutip National Geographic, “Astronaut juga tidak sengaja membentangkan batang penyangga horizontal bendera beberapa kali, sehingga membuat bendera berkibar, dan itulah yang terekam kamera.”
Difa Restiasari
Refleksi Neil Armstrong tampak di kaca helm astronaut Buzz Aldrin.
Pada foto di atas, terlihat refleksi astronaut Neil Armstrong dan pesawat antariksa Eagle Lunar di kaca “helm antariksa” yang dipakai astronaut Buzz Aldrin. Anda tidak dapat melihat dari kamera mana atau bagaimana foto tersebut dapat diambil? Itu karena kamera dilekatkan di baju astronaut Neil, di bagian sekitar dadanya. Itulah mengapa pada foto, tampak di kejauhan tangan Neil berada di dadanya. “ia sedang mengambil foto dengan kamera itu di dadanya.” Jelas ahli astronomi Phil Plait.
Tidak ada satupun bintang yang terlihat di langit Bulan? Itu karena foto yang diambil menggunakan kamera dengan eksposur cepat. Eksposur dalam istilah fotografi berarti jumlah paparan cahaya yang diterima oleh sensor kamera. Dengan tingkat eksposur yang tinggi, itu berarti kamera akan membatasi jumlah cahaya yang berasal dari latar. Cahaya dari latar tidak terlihat karena permukaan Bulan sendiri sudah sangat terang akibat cahaya dari matahari. Menurut Plait, foto itu diambil dengan kecepatan 1/150 sampai 1/250 detik. “Dengan kecepatan itu, tentu saja bintang tak akan terlihat,” tutupmya.
Menurut pihak yang skeptis, seharusnya pada pendaratan kapsul Eagle yang membawa Neil Armstrong dan Buzz Aldrin akan timbul kawah atau setidaknya awan debu akibat proses pendaratan. Launius dari Smithsonian menjelaskan bahwa mesin kapsul Eagle telah dimatikan sesaat sebelum kapsul itu menyentuh permukaan daratan Bulan, sehingga tidak menyebabkan debu beterbangan apalagi kawah. “Efek menghebohkan saat suatu pesawat antariksa mendarat di permukaan Bulan (atau planet lainnya) hanya ditemukan di film-film fiksi-sains” ungkapnya pada National Geographic (16/7).
NASA
Jejak kaki Buzz Aldrin
Pada foto di atas, terlihat bekas jejak dari boot Buzz Aldrin yang begitu jelas tercetak di tanah yang melapisi Bulan. Sejumlah pihak tidak percaya permukaan daratan Bulan bisa begitu jelas mencetak bekas jejak sepatu boot Buzz Aldrin, kecuali jika permukaannya dibuat dari pasir basah. Plait membantah argument tersebut dengan membuktikan bahwa tanah di daratan Bulan seperti serbuk tanah, bahkan seperti debu vulkanis jika diteliti dengan miksropkop. Itulah sebabnya tanah di Bulan dapat dengan jelas mencetak permukaan boot.
Saat pendaratan di tahun 1969 itu, astronaut Buzz Aldrin berusaha menangkap partikel cahaya matahari menggunakan lembaran kertas perak. Pada foto, terlihat suatu refleksi cahaya misterius di sisi kiri foto yang diduga sejumlah pihak sebagai akibat dari pencahayaan studio foto dimana gambar itu diambil. Yang sebenarnya terjadi adalah refleksi itu berasal dari bentuk lensa kamera. Bentuk pentagonal yang terlihat di tengah refleksi itu juga berasal dari celah kamera yang digunakan.
KOMENTAR