Kisah Kaisar Qin Shi Huang, si Pencari Keabadian yang Bernasib Tragis

By Sysilia Tanhati, Selasa, 20 Desember 2022 | 10:00 WIB
Kematian jadi hal yang ditakuti oleh Qin Shi Huang, kaisar pertama Tiongkok. Tragisnya, alih-alih umur panjang, ramuan keabadian justru membunuhnya. (Yuan Zhongyi)

 Baca Juga: Apakah Tentara Terakota Tiongkok Terilhami Seniman Patung Yunani Kuno?

 Baca Juga: Alih-alih Hidup Kekal, Kaisar Qin Tewas karena Ramuannya Sendiri

 Baca Juga: Tradisi Tahun Baru Tionghoa yang Tak Usai di Hari Imlek Saja

Kematian kaisar tidak bisa dirahasiakan selamanya. Dalam waktu singkat, perang saudara yang mengerikan meletus. Tiongkok bersatu yang dipimpin oleh Qin Shi Huang pun runtuh. Dinasti yang dijanjikan oleh sang kaisar akan bertahan 10.000 generasi runtuh dalam waktu tiga tahun. Kaisar Qin Shi Huang sendiri hanya hidup sampai usia 49 tahun. Sebuah akhir yang tragis bagi kaisar yang mencari ramuan hidup abadi.

Qin Shi Huang dan pasukan terakota di Xi'An

Menurut tulisan sejarawan istana Siam Qian selama dinasti Han berikutnya, Qin memerintahkan pembangunan mausoleum tak lama setelah naik takhta. Lebih dari 700.000 pekerja mengerjakan proyek tersebut, yang dihentikan pada tahun 209 Sebelum Masehi di tengah pemberontakan setahun setelah kematian Qin.

Pasukan terakota juga dibuat di saat yang sama. Peran para prajurit itu adalah untuk "menjaga" seluruh mausoleum dan Qin Shi Huang percaya bahwa prajuritnya dapat melindunginya di akhirat.

Lebih dari 700.000 pekerja bekerja sepanjang waktu selama 36 tahun untuk menyelesaikan makam dan prajuritnya. Terdapat sekitar 8.099 terakota berbentuk tokoh prajurit dan kuda dengan ukuran asli yang terletak di dekat makam.