Bahan Pakaian yang Tak Ramah Lingkungan, Mencemari Bumi tiap Dicuci

By Utomo Priyambodo, Jumat, 23 Desember 2022 | 09:00 WIB
Gerakan saling bertukar pakaian diharapkan dapat memperpanjang usia pakaian untuk fesyen berkelanjutan dan kelestarian bumi. (SayaPilihBumi)

Selain itu, sebanyak 5 persen kulit mengandung kromium. Ini adalah zat beracun yang terdapat pada penderita kanker dan penyakit kulit.

Adapun bahan-bahan pakaian yang ramah lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Bahan daur ulang

Kain daur ulang dari wol, kapas, sintetis dapat digunakan untuk mencegah kain yang terbuang di tempat sampah. Pemanfaatan kain daur ulang ini dapat menjaga kelestarian lingkungan dan produksi yang berkelanjutan.

2. Serat selulosa buatan

Serat berbasis selulosa mengacu pada serat yang diperoleh dari bahan nabati. Bahan ini dapat diekstraksi secara langsung dari tanaman, seperti kapas. Serat ini dapat terurai secara alami.

Proses pembuatan selulosa menggunakan air yang didaur ulang, lebih sedikit bahan kimia yang digunakan dan dikelola berdasarkan peraturan yang ketat.

3. Serat bast

Serat bast bersumber dari tanaman dengan batang yang terdiri dari inti kayu dan kulit berserat, seperti rami dan jelatang. Serat ini memiliki banyak keuntungan yakni konsumsi air yang sedikit dan tahan terhadap hama serta penyakit.

Fashion For Good mengatakan bahan-bahan ini sangat menarik karena memakan lahan pertaninan yang lebih kecil dibandingkan dengan serat alami lainnya, konsumsi airnya yang rendah, dan tahan banting terhadap hama dan penyakit.

Extinction Rebellion mengklaim bahwa rami adalah salah satu alternatif terbaik untuk pengganti kapas karena menggunakan lebih sedikit air, dapat ditanam di banyak lingkungan berbeda di seluruh dunia, tumbuh subur tanpa perlu pestisida, dan menyumbang lebih sedikit jejak karbon.

Untuk mendukung produk-produk berkelanjutan, Sahabat bisa menemukannya dengan klik di sini.