Untungnya, anjingnya memperhatikan tikus itu dan segera menangkapnya, mencegah prajurit lain mengalami nasib yang sama. Namun masalah belum selesai bagi sang tsar. “Ia memutuskan jika si tikus harus mendapatkan hukuman yang layak,” tambah Smith.
Tikus itu dieksekusi di pengadilan militer
Tikus itu harus membayar pelanggarannya dan hadir di hadapan pengadilan militer, di mana ia dijatuhi hukuman mati.
Peter membuat tiang gantungan kecil untuk mengeksekusi hewan malang yang salah memakan sasaran yang salah. Yekaterina mungkin tidak menyaksikan kejahatan tersebut, ia menyebutkan kisah tersebut dalam memoarnya. Sang permaisuri menulis, "Penjahat telah ditangkap. Ia diadili dengan darurat militer dan segera digantung. Dan seperti yang saya lihat, digantung selama tiga hari menjadi contoh bagi publik."
Baca Juga: Para Kucing Bangsawan yang Berkeliaran di Bekas Kediaman Tsar Rusia
Baca Juga: Benarkah Tsar Nicholas II Jadi Sumber Penderitaan Kekaisaran Rusia?
Baca Juga: Catatan Tionghoa, Ketika Putra Mahkota Tsar Rusia Melancongi Batavia
Baca Juga: Tampak Kembar, Apakah Tsar Nicholas II Rusia dan George V Bersaudara?
Yekaterina mengungkapkan sedikit kasih sayang untuk makhluk itu. Ia menuliskan, "Tikus digantung tanpa ditanyai atau didengar dalam pembelaannya sendiri." Meskipun sang permaisuri mengungkapkan simpati untuk tikus itu, nampaknya ia tidak melakukan hal yang sama pada suaminya. Ini terbukti dengan upaya Yekaterina untuk menggulingkan Peter III dari tampuk kekuasaan.
Yekaterina yang Agung menjadi penguasa wanita terlama dalam sejarah Rusia. Sebagai politisi yang tangguh, ia memperluas dan memodernisasi Rusia.
Dikatakan bahwa Peter memiliki masa kecil yang sulit yang membuatnya menjadi seorang psikopat. Ia lahir di Jerman sebagai Karl Peter Ulrich dan dibawa ke Rusia. Bertentangan dengan keinginannya, sang bibi ingin agar ia dapat memerintah setelahnya.
Peter muda hampir tidak bisa berbicara bahasa Rusia pada saat itu dan tidak pernah benar-benar mempelajarinya. Pasalnya, ia tidak pernah ingin tinggal di kekaisaran itu, apalagi memerintahnya.