Banjir dari Masa ke Masa yang Menghancurkan Kehidupan di Inggris

By Galih Pranata, Selasa, 3 Januari 2023 | 11:00 WIB
Bencana banjir Lynmouth tahun 1952 menyapu 38 mobil ke laut. (Getty Images/History Extra)

Salah satu Gereja di Inggris mengaitkan kehancuran dan hilangnya ribuan nyawa dalam banjir bandang dahsyat di abad ke-18 ini sebagai pembalasan Tuhan atas dosa-dosa bangsa.

Sepanjang sisa abad ke-18, dan memasuki abad ke-20, terjadi banjir sungai yang lebih mematikan dan badai yang membanjiri pantai. Seperti banjir di Sungai Thames tahun 1928 yang menewaskan 14 orang dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Baca Juga: Ekspedisi Sungai Nusantara 2022: Sungai Indonesia Banjir Mikroplastik

 Baca Juga: Sejarah Banjir Jakarta: Mengapa Tak Tertangani sejak Hindia Belanda?

 Baca Juga: Perkampungan dalam Kota Membutuhkan Tata Evakuasi Bencana yang Optimal

 Baca Juga: Restorasi Mangrove dan Terumbu Karang Memberikan Perlindungan Banjir

Namun, dalam setengah abad terakhir, di medio abad ke-20, korban tewas akibat banjir menurun drastis. Lantas mengapa kematian akibat banjir menurun?

Dalam beberapa dekade terakhir, prakiraan cuaca dan sistem peringatan, perlindungan banjir untuk daerah perkotaan yang rentan, dan tanggap darurat semuanya telah meningkat secara pesat.

Prakiraan cuaca yang sangat mendasar di Inggris dimulai sebagai produk sampingan dari pengembangan prediksi badai, yang digunakan untuk membuat pelayaran lebih aman.

Hal inilah yang mendorong jumlah kematian yang disebabkan oleh banjir saat ini menjadi kecil dibandingkan dengan bencana banjir yang menghebohkan yang pernah dialami Inggris di masa lalu.