Sambil menikmati masa sekolahnya, nenek Sobhuza, Labotsibeni Mdluli, bertindak sebagai walinya. Sobhuza mengambil alih kekuasaan, menjadi kepala tertinggi Swazi pada usia 22 tahun 1921. Ia terbukti sebagai raja yang cakap dan seorang patriot sejati.
Di bawah kepemimpinannya, Swaziland akhirnya memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1968. Setelah itu, pemerintah Inggris mengakuinya sebagai Raja Swaziland (Eswatini).
Yang terjadi selanjutnya adalah periode perubahan drastis. Pada tahun 1973, Sobhuza mencabut konstitusi negaranya, membubarkan parlemen, dan menjadikan dirinya penguasa absolut.
John I dari Prancis dan Navarre
John I lahir pada tanggal 15 November 1316. Ia lahir sebagai raja setelah ayahnya, Louis X meninggal beberapa bulan sebelumnya. John adalah satu-satunya raja Prancis yang memiliki gelar tersebut sejak lahir. “Ia juga merupakan satu-satunya yang menyandang gelar tersebut sepanjang hidupnya,” ungkap Mitchell.
Di sisi lain, John I menjadi raja Prancis dengan masa pemerintahan terpendek. Mirisnya, ia hanya hidup selama lima hari. Karena dia hanya memerintah selama 5 hari, tidak banyak yang bisa dikatakan tentang John yang malang.
Penyebab kematiannya tidak dicatat (Eropa abad pertengahan memiliki angka kematian anak yang sangat tinggi), tetapi ada desas-desus jika sang raja muda itu diracuni. Banyak orang mendapatkan banyak keuntungan dari kematiannya, tidak terkecuali pamannya Philip V dari Prancis. Sang paman kemudian naik tahta menggantikannya.
Mary, ratu Skotlandia yang dilantik pada usia enam hari
Bukan hanya raja yang dinobatkan pada usia dini. Mary, ratu Scotlandia, diyakini secara luas sebagai ratu termuda. Ia tidak dinobatkan langsung setelah kelahirannya namun harus menunggu enam hari penuh.
Mary lahir pada 8 Desember 1542 di Skotlandia dari Raja James V dan istri Prancisnya, Mary of Guise. Hanya enam hari setelah dia lahir, James meninggal dan Mary dinyatakan sebagai Ratu Skotlandia.
Penyebab kematian ayahnya tidak diketahui, tetapi sering dikaitkan dengan minum air kotor atau sebagai akibat dari gangguan saraf setelah Pertempuran Solway Moss. Itu merupakan salah satu dari banyak pertempuran antara Inggris dan Skotlandia.
Jelas, seorang bayi tidak dapat membuat keputusan, jadi serangkaian wakil menjalankan kerajaan sampai Mary dewasa. Untuk sebagian besar waktu, Mary of Guise yang memerintah sebagai pengganti sementara putrinya.