Tutankhamun, raja bocah dari Mesir kuno
Daftar raja termuda dalam sejarah belum lengkap tanpa menyebut Firaun Tutankhamun, raja bocah dari Mesir kuno. Firaun ke-11 dari dinasti ke-18 Mesir kuno, diyakini Tutankhamun berkuasa pada usia 9 tahun pada abad ke-14 Sebelum Masehi dan memerintah selama 10 tahun.
Pemerintahannya diakui sebagai periode perubahan positif yang signifikan di Mesir kuno. Ia melakukan pembalikan reformasi yang dibawa oleh ayahnya yang tidak populer, 'raja sesat', Akhenaten.
Akhenaten telah membuat perubahan besar pada masyarakat Mesir dengan menjadikan dewanya, Aten, dewa utama Mesir. Akhenaten menempatkan dirinya sebagai pusat pemujaan. Tutankhamun dengan cepat memulihkan dewa-dewa lama ke kejayaan mereka sebelumnya dan memulihkan Thebes sebagai ibu kota Mesir.
Baca Juga: Jenazah Raja Yunani Kuno Aleksander Agung Pun Jadi Penyebab Perang
Baca Juga: Raja Agesilaus dari Sparta Bertempur hingga Usia Delapan Puluh Tahun
Baca Juga: Bagaimana Aleksander Agung, Raja Makedonia, Bisa Menjadi Firaun Mesir?
Baca Juga: Kisah Raja yang Tewas di Toilet Setelah Meminum Cokelat Panas
Tutankhamun meninggal secara misterius sekitar usia 19 tahun. Tidak ada yang yakin bagaimana dia meninggal. Kematiannya diyakini terjadi setelah sang firaun pergi berperang atau dalam kecelakaan kereta.
Bukan karena jasanya pada kerajaan, Tutankhamun dikenal berkat kontribusinya di bidang arkeologi. Lebih dari 3.200 tahun setelah kematiannya, arkeolog Inggris Howard Carter menemukan tempat peristirahatan terakhir Tutankhamun di Lembah Para Raja.
Makamnya merupakan salah satu situs permakaman Mesir kuno yang paling terpelihara yang pernah ditemukan. Mitchel menambahkan, “Itu adalah tambang emas bersejarah.” Penemuan makam Tutankhamun membentuk pemahaman kita tentang Mesir kuno dan adat istiadatnya.
Sepanjang sejarah, ada banyak raja yang dimahkotai pada usia muda. Beberapa kemudian memiliki pemerintahan yang sangat sukses.
Yang lain tidak begitu sukses. Beberapa meninggal sebelum memiliki kesempatan untuk melakukan perubahan.