Taman Gantung Babilonia, Tanda Cinta Nebukadnezar II pada sang Ratu

By Sysilia Tanhati, Selasa, 10 Januari 2023 | 07:00 WIB
Termasuk dalam Keajaiban Dunia Kuno, Taman Gantung Babilonia menjadi misteri yang memikat sejarawan dan arkeolog hingga kini. (Ferdinand Knab)

Baca Juga: Dari Babilonia hingga Romawi, Begini Perayaan Tahun Baru di Zaman Kuno

Baca Juga: Selidik Jejak Vanila di Guci Sisa Pembantaian Yahudi oleh Babilonia

Baca Juga: Benarkah Legenda Taman Gantung Bukan dari Peradaban Babilonia?

Baca Juga: Panduan Usir Hantu Ditemukan di Tablet Babilonia Berusia 3.500 Tahun

Baca Juga: Astronom Babilonia Kuno Menggunakan Geometri untuk Melacak Jupiter

Khususnya, Sanherib juga bertanggung jawab untuk menghancurkan Babel pada tahun 689 Sebelum Masehi. Dari kehancuran inilah Nebukadnezar berusaha memulihkan ibu kota kekaisarannya dalam dekade-dekade berikutnya. Kisah kampanye Sanherib di Levant, termasuk penjarahan Babel, dicatat di Prisma Sanherib.

Sekali lagi, seperti Nebukadnezar, Sanherib adalah raja pembangun yang produktif. Setelah memindahkan ibu kota Kekaisaran Asyur ke kota Niniwe, dia memastikan kota itu cocok untuk Raja.

Proyek pembangunannya yang ambisius termasuk istana yang luas.Relief-relief yang fantastis ditemukan dari istana ini, menampilkan keindahan dan kekuatan naratif seni Asyur. Sanherib juga telah memerintahkan pembangunan taman-taman luas yang berdekatan dengan istana ini di Niniwe.

Taman Gantung Babilonia tetap menjadi salah satu misteri dunia kuno yang paling menawan. Lokasi, penggagas, tujuan, dan nasibnya pada akhirnya tetap tidak diketahui hingga kini.

Dokumentasi yang terbatas serta tidak adanya bukti arkeologis membuat salah satu satu Keajaiban Dunia Kuno ini tetap memikat. “Hanya saja tidak terjangkau,” tutur Johns.