Mengulik Ritual Pengurbanan Anak 'Capacocha' di Kerajaan Inca

By Sysilia Tanhati, Minggu, 8 Januari 2023 | 07:00 WIB
Suku Inca terkenal dengan ritual pengurbanan anak yang disebut capacocha. Memiliki anak yang menjadi kurban bagi dewa merupakan kehormatan tersendiri. (Museo Nacional de Historia Natural)

Nationalgeographic.co.id - Suku Inca adalah suku yang memiliki kebudayaan yang sangat mengesankan. Dari tahun 1400-an hingga 1532, mereka menciptakan sebuah kerajaan yang begitu besar. Wilayahnya mencakup Ekuador modern hingga Cili tengah. Ahli bangunan yang menyaingi bangsa Mesir kuno, kuil Inca yang mengesankan masih berdiri hingga sekarang. Suku Inca memiliki banyak ritual dan upacara bagi dewa. Banyak upacara keagamaan yang berpusat pada pengurbanan. Salah satu yang membuat bulu kuduk berdiri adalah capacocha, upacara pengurbanan anak di Kerajaan Inca.

Apa itu upacara capacocha?

Upacara capacocha adalah bagian utama dari agama Inca. Ini adalah ritual pengurbanan anak-anak yang dipilih dengan cermat dari seluruh Kerajaan Inca. Ada beberapa situasi di mana capacocha mungkin terjadi.

Capacocha sering dikaitkan dengan peristiwa penting dalam kehidupan Sapa Inca, Kaisar Inca. Misalnya, capacocha akan diadakan jika kaisar sakit, meninggal, atau memiliki seorang putra. Di lain waktu, capacocha mungkin diadakan untuk mencegah atau menghentikan bencana alam.

Pengurbanan sebenarnya biasanya dilakukan di tempat suci penting yang dikenal sebagai huacas di puncak gunung.

Bagaimana anak-anak dikurbankan? anak-anak meninggal karena paparan setelah dibiarkan kedinginan atau meninggal saat tidur setelah dibius. Ada juga bukti bahwa beberapa anak meninggal karena pencekikan atau sesak napas setelah dikubur hidup-hidup.

“Bagi suku Inca, menjadi kurban bukan berarti hukuman,” ungkap Robbie Mitchell di laman Ancient Origins. Sebaliknya, anak-anak dipilih dengan cermat. Diperkirakan suku Inca percaya bahwa mereka mengirimkan 'yang terbaik' untuk bergabung dengan para dewa.

Festival Capacocha di Cuzco

Pengorbanan Capacocha biasanya dimulai di Cuzco atas perintah Sapa Inca. Tradisi tersebut berasal dari Pachacuti (1418-1472), yang merupakan kaisar pertama yang memerintahkan pengorbanan.

Capacocha dimulai dengan festival, di mana diputuskan kuil mana yang akan mendapatkan persembahan mana. Kuil akan mendapatkan jumlah persembahan yang bervariasi, dengan kualitas yang berbeda.

Mumi Juanita sebelum dibuka pembungkusnya oleh para arkeolog. Mereka mengungkapkan bahwa Mumi Juanita adalah bagian kurban dari upacara Inca yang dikenal sebagai Capacocha. ( Wikimedia Commons)

Sepanjang festival di Cuzco, penting agar anak-anak dirawat dengan baik. Selain mengenakan perhiasan kerajaan, mereka dimanjakan dan diberi makan dengan baik. Dalam tradisi Inca, anak-anak harus dalam keadaan bahagia saat bertemu dengan dewa.