Saat ini, kita tahu betapa berbahayanya merkuri cair bagi kesehatan. Sayangnya, nenek moyang kita tidak mengetahuinya.
Tabib kuno di seluruh Yunani, Persia, dan Tiongkok percaya bahwa merkuri cair adalah obat untuk berbagai penyakit.
Baca Juga: Asclepius, Dewa Pengobatan Yunani Bisa Bangkitkan Orang Mati
Baca Juga: Sejarah Penggunaan Tinja untuk Pengobatan Medis dari Masa ke Masa
Baca Juga: Scribonius Largus, Tabib Romawi yang Gunakan Listrik untuk Pengobatan
Faktanya, orang Tiongkok kuno sangat percaya akan keampuhan merkuri cair. Bagi orang Tiongkok kuno, merkuri dapat membuat seseorang berjalan di atas air dan hidup selamanya. Banyak orang yang percaya pada keampuhannya akhirnya meninggal setelah mengonsumsi pil merkuri dalam jumlah besar. Seperti kaisar pertama Tiongkok kuno Qin Shi Huang.
Penggunaan paling populer merkuri cair adalah dalam pengobatan penyakit menular seksual seperti sifilis. Karena merkuri berhasil mengobati infeksi ini karena sifat logam beratnya, hanya sedikit yang memperhatikan efek samping yang mematikan. Hingga abad ke-20, banyak orang yang menggunakan pengobatan ini dan meninggal karena kerusakan ginjal dan hati akibat keracunan merkuri. “Sementara yang lain menderita kanker di kemudian hari akibat penggunaan merkuri cair,” Leigh juga menambahkan.
Bubuk mumi sebagai penghilang rasa sakit
Orang di zaman modern cukup beruntung karena memiliki banyak pilihan untuk menghilangkan rasa sakit.
Beberapa tabib kuno percaya bahwa sisa-sisa manusia memiliki khasiat penyembuhan. Mereka mengalami sakit kepala atau perut pada zaman dahulu mungkin diberi resep minuman berupa cairan campuran darah manusia, tulang, dan bahkan daging. Akhirnya, bagian tubuh tertentu dikaitkan dengan penyembuhan penyakit tertentu, seperti darah gladiator yang tewas untuk mengobati epilepsi.