Hyksos adalah orang Asia dari timur laut, yang jauh lebih maju secara militer daripada orang Mesir. Hyksos juga disebut-sebut sebagai pemimpin yang haus darah.
Orang Mesir terjepit di antara dua musuh, Hyksos dan Nubia Kushite. Apa yang Anda lakukan ketika berhadapan dengan musuh yang unggul secara teknologi? Anda mencuri ide mereka dan menggunakannya untuk melawan mereka tentunya. Inilah yang dilakukan Firaun Seqenenre Tere, diikuti oleh Kamose dan terakhir saudaranya Ahmose I. Tentara Mesir meniru senjata Hyksos dan menggunakannya untuk mengusir Hyksos dan Nubia.
Apa yang dipelajari orang Mesir dari Hyksos sangat berharga. Berkat Hyksos, tentara Mesir sekarang dapat mengerahkan kavaleri, ourarit (kereta perang), busur komposit yang mematikan, dan metalurgi yang jauh lebih baik. Memasuki era Kerajaan Baru, Mesir memiliki pasukan besar, berteknologi maju yang hampir tak terbendung.
Tentara Baru Kerajaan Baru
Kerajaan Baru, yang berlangsung antara 1550 dan 1069, adalah periode di mana Mesir kuno merebut gelar “sabuk kelas berat”. Bangsa Mesir harus menghadapi para pesaing.
Sejak awal, tentara harus menangani ancaman dari orang Het, musuh baru dari timur laut jauh. Selain mereka, ada Orang Laut yang menginvasi seluruh Mesir.
Orang Het melakukan pertarungan yang bagus, tetapi pasukan mereka yang berfokus pada kereta akhirnya tidak dapat melawan pasukan Mesir. Di sisi lain, Orang Laut menyebabkan beberapa sakit kepala besar di seluruh Mesir. Namun tentara cukup kuat untuk menjatuhkan mereka dan menghentikan keruntuhan total pemerintahan.
Orang Mesir tidak hanya mengambil dan belajar dari Hyksos, mereka sekarang meningkatkan teknologi Hyksos. Kereta perang Mesir lebih ringan, lebih cepat, dan dipersenjatai jauh lebih baik. Kereta perang Mesir dan busur komposit adalah kombinasi mematikan yang dapat dengan mudah menyapu barisan musuh.
Senjata dan baju besi baru untuk pasukan infanteri juga dirancang. Senjata seperti khopesh memberi keuntungan yang jelas bagi infanteri Mesir. Dengan semua itu, pasukan Mesir mampu mengalahkan tetangga mereka yang kurang maju secara teknologi.
Semua peralatan ini mahal, sehingga penekanan yang lebih besar diberikan pada pelatihan pasukan. Mereka sekarang diperlengkapi dan dilatih dengan sangat baik.
Peran militer di Mesir juga berubah selama periode ini. Tentara sekarang bukan lagi hanya kekuatan pertahanan. Penaklukan di daerah seperti Nubia berarti bahwa Mesir harus berinvestasi dalam garnisun yang ditempatkan secara permanen di luar negeri.