Harem Kekaisaran Ottoman, Bukan Sekadar Wanita Cantik Belaka

By Sysilia Tanhati, Selasa, 17 Januari 2023 | 10:00 WIB
Di Kekaisaran Ottoman, fungsi harem lebih dari sekadar memenuhi hasrat seks belaka. Harem berfungsi untuk menghasilkan ahli waris dan kepentingan politis lainnya. ( Juan Giménez Martín)

Nationalgeographic.co.id—Orang mungkin membayangkan harem sebagai ruangan yang penuh dengan wanita cantik. Orang akan menganggap jika satu-satunya tujuan hidup penghuni harem adalah untuk menyenangkan pasangan secara seksual. Gambar ini mungkin terinspirasi oleh harem abad ke-16 dan ke-17 dari Kekaisaran Ottoman. Namun, anggota harem bagi sultan lebih dari sekadar kesenangan seksual dan wajah cantik belaka.

Harem kekaisaran di era Kekaisaran Ottoman adalah kumpulan istri, pelayan, dan selir Sultan. Terkadang jumlahnya mencapai ratusan orang dalam sebuah harem. Beberapa istri atau selir dimanfaatkan untuk kesenangan belaka atau menghasilkan ahli waris. Namun ada juga yang memiliki kekuatan dan pengaruh besar dalam Kekaisaran Ottoman.

Para wanita di harem memainkan peran yang jauh lebih besar daripada sekadar menghibur sultan. "Beberapa bahkan memiliki andil dalam mengatur kekaisaran Ottoman yang kuat," tulis Veronica Parkes di laman Ancient Origins.

Suatu periode yang dikenal sebagai "Pemerintahan Wanita" atau Kadinlar Sultanati memandang harem wanita memainkan peran penting dalam pemerintahan Ottoman. Ini membuat mereka mendapatkan lebih banyak kekuatan daripada sebelumnya.

Harem besar berarti kekuatan besar

Harem adalah simbol utama kekuasaan dan kekayaan sultan. Kepemilikannya atas wanita dan kasim, kebanyakan sebagai budak, menunjukkan kekayaan dan kehebatannya. Institusi harem diperkenalkan di masyarakat Turki oleh Kekhalifahan Arab.

Sebagian besar pria dan wanita di dalam harem dibeli sebagai budak untuk memastikan kepatuhan, namun beberapa tetap bebas.

Istri utama, terutama yang menikah untuk memperkuat aliansi pribadi dan dinasti, adalah wanita merdeka.

Budak dan pria dan wanita bebas sama-sama diberi pendidikan di dalam harem. Di akhir pendidikan masing-masing, pria dan wanita akan dinikahkan satu sama lain. Selanjutnya, orang-orang itu akan dikirim untuk menduduki pos-pos administratif di provinsi-provinsi kekaisaran.

Karena praktik ini, hanya sejumlah kecil wanita yang dipilih untuk menjadi bagian dari selir pribadi sultan. Kelompok wanita ini diperintah oleh Sultan Valide, biasanya ibu sultan sendiri.

Jumlah wanita yang lebih kecil lagi akan dipilih sebagai kesayangan sultan, disebut haseki. Bahkan wanita-wanita ini dapat dipilih untuk dinikahkan atau dikirim sebagai hadiah kepada anggota elit Ottoman yang terhormat. Mereka tidak melakukan hubungan seksual dengan sultan sendiri.

Wanita paling berkuasa di harem