Harem Kekaisaran Ottoman, Bukan Sekadar Wanita Cantik Belaka

By Sysilia Tanhati, Selasa, 17 Januari 2023 | 10:00 WIB
Di Kekaisaran Ottoman, fungsi harem lebih dari sekadar memenuhi hasrat seks belaka. Harem berfungsi untuk menghasilkan ahli waris dan kepentingan politis lainnya. ( Juan Giménez Martín)

Wanita paling berkuasa di harem, Valide Sultan, akan menjadi istri atau selir dari ayah sultan dan akan naik ke peringkat tertinggi dalam harem.

Tidak ada dayang yang dapat meninggalkan atau memasuki tempat harem tanpa izin dari Valide Sultan. "Selain itu, para kasim istana tunduk kepadanya," tambah Parkes. Valide Sultan juga bertanggung jawab atas pendidikan putranya tentang seluk-beluk politik negara. Dia sering diminta untuk mengintervensi keputusan putranya sebagai anggota istana kekaisaran juga.

Wanita terkuat berikutnya di harem adalah selir yang naik pangkat untuk mendapatkan gelar Gözde (Yang Favorit), Ikbal (Yang Beruntung) atau Kadın (Istri). Secara tradisional sultan hanya dapat menjadikan keempat orang ini sebagai favoritnya. Mereka memiliki peringkat yang setara dengan istri sah sultan dalam hierarki harem. Mereka diberi apartemen di dalam istana, begitu juga dengan para pelayan dan kasim.

Harem untuk menghasilkan keturunan sultan

Biasanya, para selir bersama dengan istri sah digunakan untuk tujuan reproduksi. Ini menekankan kekuatan patriarki sultan. Namun, budak wanita, tidak seperti istri yang sah, tidak memiliki garis keturunan yang diakui.

Istri sah dikhawatirkan memiliki kepentingan dalam mempromosikan anak laki-laki mereka sendiri. Tidak jarang, kepentingan ini menyebabkan ketidaksetiaan kepada sultan. Oleh karena itu, selir lebih dapat dipercaya dalam hal menghasilkan anak laki-laki. Pasalnya mereka tidak tertarik dengan promosi keturunannya karena itu tidak akan berpengaruh pada mereka sebagai ibu yang melahirkan.

Melalui praktik ini, selir dipandang sebagai penghasil anak laki-laki yang lebih sah karena tidak ada peluang pengkhianatan dari para istri. Para selir bisa mendapatkan dukungan dari sultan. Namun mereka tidak akan pernah bisa naik ke tampuk kekuasaan secara politik atau mendapatkan legitimasi dalam keluarga kekaisaran.

Tugas kasim

Kasim adalah bagian tak terpisahkan dari harem. Kasim dianggap lebih rendah dari laki-laki karena dikebiri secara seksual. Karena itu, mereka diyakini akan tetap setia kepada sultan dan tidak mengancam kesucian harem.

Kasim cenderung menjadi budak atau tawanan perang yang akan dikebiri sebelum pubertas dan dihukum untuk hidup sebagai budak.

Ada hierarki kasim di dalam harem, mirip dengan hierarki wanita. Yang pertama adalah kasim kulit hitam, atau sandali, sedangkan tingkat kedua dan ketiga cenderung terdiri dari budak dan kasim kulit putih. Pembedaan ini terkait langsung dengan tingkat mutilasi alat kelamin laki-laki.

Baca Juga: Harem Kesultanan Utsmaniyah Hanya Mitos, Karangan Orientalis Barat?