Harem Kekaisaran Ottoman, Bukan Sekadar Wanita Cantik Belaka

By Sysilia Tanhati, Selasa, 17 Januari 2023 | 10:00 WIB
Di Kekaisaran Ottoman, fungsi harem lebih dari sekadar memenuhi hasrat seks belaka. Harem berfungsi untuk menghasilkan ahli waris dan kepentingan politis lainnya. ( Juan Giménez Martín)

Baca Juga: Harem Kesultanan Utsmaniyah Melayani dengan Lebih Dari Satu Cara

Baca Juga: Kebiasaan Alexander Hare Mengoleksi Budak Perempuan yang Cantik

Baca Juga: Rantai Besar Konstantinopel, Penghalau Musuh Kekaisaran Romawi Timur 

Para kasim kulit hitam bertugas di harem dan melindungi para wanita di dalamnya. Para kasim ini akan mengabdi di bawah Kizlar Agha, atau "kepala kasim kulit hitam".

Sebaliknya, kasim kulit putih akan dijauhkan dari perempuan dan ditugaskan untuk peran dalam pemerintahan.

Pada tahun 1861, pelukis Prancis Henriette Browne, yang menemani suaminya dalam perjalanan diplomatik ke Konstantinopel, menimbulkan sensasi. Ia memamerkan salah satu lukisannya di Paris yang menggambarkan interior harem kekaisaran.

Tidak seperti pemikiran modern kita tentang harem, lukisan ini menggambarkan pemandangan wanita berkerudung berjubah panjang yang mengobrol. Lukisan ini dianggap sebagai pemandangan saksi mata pertama dari bagian dalam harem di dunia barat.

Karena sensasi ini, harem dipandang sebagai objek wisata hingga berakhirnya kerajaan Ottoman pada tahun 1920.