Manusia Raksasa sampai Nabi Adam, Kebohongan Digital dalam Sejarah

By Galih Pranata, Sabtu, 21 Januari 2023 | 14:00 WIB
Potret fosil manusia raksasa yang sempat menggemparkan dunia ternyata hanya ilusi foto yang terlanjur membohongi publik selama satu lustrum. (IronKite/National Geographic)

Nationalgeographic.co.id—Sebuah foto arkeologi yang menggemparkan publik beredar luas di dunia maya pada medio 2007. Narasi foto bernada agama mewarnai foto temuan arkeologis yang kian menuai tanda tanya.

Penulis yang kala itu masih berada di bangku sekolah menengah, ikut tersulut antusias tentang kebenaran foto tersebut. Penemuan "kerangka Nabi Adam," seloroh dari rekan-rekan dulu sembari menarasikan foto kerangka manusia raksasa.

Sesosok tengkorak berukuran raksasa konon dikabarkan "ditemukan di Saudi (Arabia) sana," imbuh mereka. Terlihat dengan sangat mencengangkan melihat ukurannya yang berbeda jauh dari para pekerja yang diperlihatkan tengah menggali di sekitarnya.

Bagi orang-orang yang bergelut di ranah keagamaan, penemuan ini sontak membantu umat muslim untuk memvisualisasikan betapa besarnya ukuran manusia-manusia terdahulu. Meskipun, kebenaran itu masih sangat diragukan. 

Namun, foto itu kemudian mengendap begitu saja. Saya melewatkannya beberapa tahun hingga akhirnya menemukan sebuah kenyataan bahwa foto itu sepenuhnya adalah kebohongan yang menipu publik hampir satu lustrum.

James Owen dalam laman National Geographic menginformasi kebohongan itu lewat sebuah artikel berjudul "Skeleton of Giant" is Internet Photo Hoax" yang diterbitkan pada 14 Desember 2007.

Sembari mengonfirmasi, Owen telah didesak publik atas pertanyaan dan kebenaran terkait ekaplorasi yang dilakukan oleh tim National Geographic Society yang diduga telah menemukan sesosok fosil raksasa.

Informasi yang didapat warganet kala itu bahwa "sejumlah tim dari National Geographic Society terlibat dalam proses penggalian manusia raksasa itu," tulis Owen. Puluhan bahkan hingga ratusan email secara deras masuk, menanyakan hal yang serupa kepada National Geographic Society.

Baca Juga: Studi: Hoaks Rentan Disebar Oleh Mereka yang Tingkat Pendidikan dan Penghasilannya Rendah

Baca Juga: Waspada Hoax! 10 Info Kesehatan yang Viral Ini Ternyata Tidak Benar

Baca Juga: Arkeolog Palsu di Jepang Buat Kebohongan Terbesar Sepanjang Sejarah

Informasi yang tersebar luas sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2004, sempat mati suri dan kembali bangkit pada medio 2007. Foto itu tersebar luas di blog-blog dan seketika menjadi trending sepanjang tahun 2004.

Kebanyakan dari para blogger kala itu mewartakan tentang "Raksasa Digital" yang diduga merupakan manusia-manusia raksasa dari India, sebagaimana disebutkan pada epik Hindu, dalam kisah Mahabharata.

Salah satu kebohongan digital di era 2000-an adalah penemuan fosil tengkorak raksaaa di Vatikan. (Happy Magazine)

Seakan mati suri, foto-foto itu tenggelam dengan sendirinya, dilupakan waktu. Pada akhirnya kembali muncul sebagai teka-teki yang belum terjawab. Dari sekian banyak email yang bertanya, muncul satu email yang mencerahkan.

Akun email bernama IronKite mengonfirmasi bahwa dialah yang membuat foto rekaan itu, tetapi dia sama sekali tidak terlibat dalam pemberitaan palsu tentang adanya penemuan arkeologi, baik di India maupun di Arab.

Ia mengaku bahwa foto tersebut adalah produk kontes yang ia ikuti di tahun 2002, Anomali Arkeologi 2. Ia membuat rekayasa para pekerja yang seolah-olah telah menggali fosil manusia raksasa.

Terlihat spektakuler, foto karya IronKite keluar sebagai juara ketiga dalam kontes anomali foto tersebut. Namun, orang tidak bertanggung jawab kemudian menyebarkan foto tersebut dengan membuat pemberitaan palsu.

Sejak James Owen mengonfirmasi pernyataan IronKite dan kebohongan seputar pemberitaan "Raksasa Digital" itu, simpang siur itu mereda. Meski begitu, netklor—folklor internet—yang berangsur-angsur itu, tetap jadi bagian dari salah satu kebohongan digital yang pernah ada dalam sejarah.