P.T. Barnum The Greatest Showman dan Kebohongan Terbesar dalam Sejarah

By Sysilia Tanhati, Jumat, 20 Januari 2023 | 07:00 WIB
Barnum dikenal sebagai penyelenggara pertunjukan terhebat di Amerika Serikat. Ia diklaim sebagai pencipta hoaks terbesar. Beragam daftar kebohongan terbesar dalam sejarah membuatnya tenar dan kaya. ( E. Teel )

Setelah bertengkar pada suatu malam di tahun 1874, mereka naik ke tempat tidur. Chang merasa sakit. Eng terbangun dan menemukan saudaranya meninggal. Menempel pada mayat saudaranya, Eng bertahan hanya beberapa jam saja. Hasil otopsi mengungkapkan keduanya berbagi hati dan aliran darah.

Barnum telah menghasilkan jutaan dari si Kembar Siam, namun ia tidak berduka terlalu lama. Orang aneh yang lebih berharga telah ditemukannya. Ia adalah Charles Stratton, kelenjar hipofisisnya yang rusak menghambat hormon pertumbuhannya. Barnum mengganti nama pria setinggi 63 sentimeter itu menjadi “Jenderal Tom Thumb”.

Tom menghibur pengunjung museum Barnum dengan berbagai kostum. Ia pernah menjadi cupid, gladiator, dan yang paling terkenal, Napoleon. Meski pendek, Tom memiliki kepribadian pemenang dan cerdas.

Saat Barnum mengajak Tom berkeliling Inggris, Ratu Victoria mengundangnya ke Istana Buckingham. Senang dengan olok-oloknya, sang ratu berpose dengan Tom untuk berfoto. Surat kabar di seluruh dunia menerbitkan foto tersebut. Tak ayal, Tom Thumb menjadi selebriti internasional.

Barnum membayarnya dengan baik. Tom Thumb pernah menjadi multimiliuner, sayangnya, ia menyia-nyiakan kekayaannya untuk yacht, kuda, brendi, dan investasi yang buruk.

Ketika dia meninggal, pada usia 45 tahun, dia hanya menyisakan kekayaan sebesar $16.000.

Ambisi politik yang membawanya ke jurang kehancuran

Barnum menghasilkan banyak uang dengan memanipulasi pers, tetapi dia berhasil merahasiakan kehidupan pribadinya dari wartawan.

Pernikahannya dengan istri pertamanya, Charity, tampaknya bahagia, meskipun dia hanya menyebutkannya dua kali dalam memoarnya.

Barnum mengaku sebagai pecandu alkohol, minum sebotol Champagne setiap hari saat makan siang. Namun setelah menghadiri kuliah tentang pantangan minum anggur, dia melepaskan kebiasaannya itu.

Suatu pagi, Barnum dan seorang pelayan mengosongkan gudang anggurnya. Mereka menuangkan Champagne vintage senilai puluhan ribu dolar di halaman depan perkebunan Bridgeport miliknya.

Charles Stratton, kelenjar hipofisisnya yang rusak menghambat hormon pertumbuhannya. Dengan tinggi 63 sentimeter, ia menjadi bintang di pertunjukan Barnum. (Charles DeForest Fredricks)