Raksasa Cardiff Jadi Salah Satu Hoaks Terbesar dalam Sejarah

By Galih Pranata, Sabtu, 21 Januari 2023 | 10:00 WIB
Potret Raksasa Cardiff yang dibuat oleh pematung Chicago atas gagasan George Hull yang membohongi publik sejak 1869. (History)

Nationalgeographic.co.id—George Hull pada tahun 1867, membuat sebuah ledakan besar sepanjang sejarah. Ia merupakan seorang pembuat cerutu dan seorang ateis yang gigih dan skeptis.

Selama perjalanan bisnis ke Iowa, dia termangu dalam renungan. Dalam pikirannya berkecamuk perdebatan teologis dari bacaannya tentang Alkitab. Hull mengeklaim bahwa dia terperangah oleh pembacaan Alkitab tentang misteri yang ada di bumi.

Menurutnya dalam Kitab Kejadian, ia menemukan dalil yang menyatakan: "ada raksasa di bumi pada masa itu."

Entah apa yang merasukinya, Hull yang malam itu tak bisa tidur, berpikiran untuk membuat sebuah rencana besar sebagaimana yang sudah dituliskan dalam Kitab Kejadian. Ia berencana membuat batu raksasa dan berpura-pura menjadi manusia batu!

Apabila rencana itu dilakukan dengan benar, tentunya ia bisa menghasilkan banyak uang dari proyek besar itu. Maka, selama dua tahun berikutnya, Hull menghabiskan hampir $3.000 untuk membuat raksasa palsunya.

Dia mulai dengan melakukan perjalanan ke Fort Dodge, Iowa, tempat dia mengamankan balok gipsum seberat 5 ton dengan mengeklaim "itu akan digunakan untuk patung mendiang Abraham Lincoln," tulis Evan Andrews kepada History.

Ia menulis dalam sebuah artikel berjudul "The Cardiff Giant Fools the Nation, 145 Years Ago" yang diterbitkan pada 22 Agustus 2018.

Hull kemudian mulai berpose sebagai modelnya, sepasang pematung dari Chicago menghabiskan akhir musim panas di tahun 1868 membuat gipsum untuk membuat artefak arkeologi buatan menjadi kenyataan.

Patung itu berbentuk seorang pria telanjang sedang berbaring telentang dengan tangan kanan memegangi perutnya, satu kaki menyilang di atas kaki yang lain dan wajah dengan setengah senyum misterius.

Para pekerja menyiram bagian luarnya dengan asam sulfat untuk memberikan tampilan kuno dan efek telah terkikis. Hull bahkan menghabiskan waktunya untuk menusuk-nusukkan jarum kecil ke tubuh artefak palsu itu untuk meniru pori-pori kulit.

Setelah semuanya selesai, Hull membutuhkan tempat untuk menguburkan raksasanya, hingga dia akhirnya memutuskan untuk menetap di Cardiff, sebuah kota lembah kecil di New York, yang juga merupakan rumah dari kerabat jauhnya.

Kerabat jauhnya itu merupakan seorang petani bernama William "Stub" Newell. Setelah menghubungi Newell, ia sepakat untuk merahasiakannya, sampai Hull mengirim raksasa itu ke kediaman Newell dalam kotak bersegel besi.