Pembunuhan di Ruang Sidang, Mengapa Seseorang Main Hakim Sendiri?

By Intisari Online, Senin, 23 Januari 2023 | 07:30 WIB
Ilustrasi main hakim sendiri. (freepik.com/author/kjpargeter)

Baru-baru ini sebuah video yang dinarasikan sebagai aksi seorang ibu yang menembak mati pembunuh anaknya viral di media sosial.

Dalam cuplikan video tersebut, disebutkan bahwa sang ibu memilih untuk menghabisi nyawa pembunuh anaknya di ruang sidang tentang kasus pembunuhan anaknya.

(Kisah Nyata Ibu yang Cabut Sendiri Nyawa Pembunuh Anaknya)

Sang ibu sendiri dikisahkan memiliki masa lalu yang sangat kelam, termasuk hamil saat masih remaja dan harus merelakan kedua anaknya diadopsi orang lain.

(Lika-liku Kehidupan 'Ibu Pembalasan' di Balik Kenekatannya Habisi Nyawa Klaus Grabowski)

Sementara itu pada 2022 silam, Netflix meluncurkan sebuah film berjudul "Murder in A Courtroom".

Film ini terinspirasi dari kisah seorang pria bernama Bharat Kalicharan yang dibunuh oleh 200 wanita.

Pria tersebut dihabisi secara keji, mulai dari dipukul, dilempari batu, ditusuk pisau, hingga dilumuri sambal, tepat saat akan memasuki ruang sidang.

(Selalu Lolos dari Jeratan Hukum Meski Sudah Rudapaksa 200 Wanita, Pria India Ini Dihukum para Korbannya)

Bukan tanpa alasan para wanita yang mengaku sebagai korban sang pria untuk main hakim sendiri.

Pria asal India tersebut terkenal selalu lolos dari jeratan hukum meski sudah melakukan hal keji kepada ratusan wanita.

Lalu, di balik kisah keberanian, untuk tidak mengatakan kekejaman, para wanita dari dua kisah nyata tersebut, apa sebenarnya yang terjadi?