Nationalgeographic.co.id – Analisis genetik baru mengungkapkan bahwa setidaknya dua individu kucing Pallas (Otocolobus manul)—kucing yang sangat langka, ternyata menghuni puncak tertinggi di dunia, yaitu Gunung Everest. Kucing Pallas hidup di Taman Nasional Sagarmatha, Pegunungan Everest, Nepal timur.
Hasil analisis tersebut merupakan kesimpulan analisis dari ilmuwan Tracie Seimon dari Program Kesehatan Zoologi Masyarakat Konservasi Margasatwa, yang berbasis di Kebun Binatang Bronx, dan kolega. Temuan mereka tersebut telah dijelaskan di jurnal Cat News.
Temuan tim ilmuwan tersebut, memperluas jangkauan kucing Pallas ke Nepal timur dan menambahkan spesies baru ke dalam daftar mamalia yang dikenal di Taman Nasional Sagarmatha.
Kucing Pallas adalah spesies kucing liar kecil dengan bulu tebal, lembut, dan bulu bawah berbulu gelap yang lebat.
Kucing tersebut juga dikenal sebagai manul, spesies ini pertama kali dideskripsikan pada tahun 1776 oleh ahli zoologi dan botani Prusia Peter Simon Pallas.
Kucing Pallas hidup di Asia Tengah, dari Laut Kaspia melalui Iran, Afganistan, Pakistan, dan India utara hingga Tiongkok tengah, Mongolia, dan Siberia.
Telinga bulat binatang itu diletakkan rendah di sisi kepala. Panjang kepala-dan-tubuhnya berkisar antara 46 hingga 65 cm dengan ekor lebat sepanjang 21 hingga 31 cm. Pupilnya membulat, ciri unik di antara subfamili Felinae.
“Sungguh fenomenal menemukan bukti spesies langka dan luar biasa ini di puncak dunia,” kata Seimon.
“Perjalanan hampir empat minggu ini sangat bermanfaat tidak hanya untuk tim kami tetapi juga untuk komunitas ilmiah yang lebih besar.”
Baca Juga: Pusparagam Wasur: Rawa, Sabana, Nirwana Avifauna dan Marsupialia
Baca Juga: Dunia Hewan: Spesies Baru Ikan Bertanduk Misterius di Gua Tiongkok